Utusan Amerika: Sesi Pembicaraan Pertama Antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban Tentang Pertukaran Tahanan dan Tawanan
Sesi diskusi pertama antara pemerintah Afghanistan dan gerakan Taliban tentang pertukaran tahanan dan tawanan diadakan pada hari Ahad (22/3), menurut Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad. Dalam hal ini, Khalilzad merilis sebuah tweet yang mengatakan: “Hari ini, Amerika Serikat dan Qatar memfasilitasi diskusi teknis antara pemerintah Afghanistan dan Taliban mengenai pembebasan tahanan, melalui konferensi video.”
Perjanjian yang buat Washington dengan Taliban mengatur pertukaran tahanan dan tawanan, tetapi klausul ini belum diimplementasikan sampai sekarang. Pada hari Rabu (18/3), Khalilzad mengatakan bahwa pertukaran tahanan telah menjadi masalah “mendesak” setelah pandemi virus Corona baru, sehingga pertukaran itu harus terjadi “sesegera mungkin”. Menteri Pertahanan Afghanistan Asadullah Khalid, pada Kamis (19/3) malam mengusulkan kepada Taliban gencatan senjata guna mengabdikan dirinya untuk memerangi epidemi Corona setelah merekam adanya 22 korban virus ini. Namun ia menekankan bahwa pasukan negaranya akan merespons secara proaktif terhadap serangan yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh gerakan Taliban.
Februari lalu, Amerika Serikat dan Taliban menandatangani perjanjian di Doha untuk membawa perdamaian ke Afghanistan, yang mencakup pembebasan 5.000 tahanan Taliban, dengan 1.000 pasukan Afghanistan yang ditahan oleh gerakan itu pada 10 Maret, meskipun pemerintah Afghanistan belum menandatangani perjanjian Doha.
Setiap pemerintah Afghanistan di masa depan akan dibentuk dan diisi oleh antek-antek Amerika bersama Taliban. Oleh karena itu, umat Islam di Afghanistan tidak akan pernah melihat penerapan hukum Islam, seperti yang sangat mereka inginkan. Jika beberapa orang percaya bahwa Taliban akan merebut Kabul begitu pasukan Amerika menarik diri, maka jelas bahwa Amerika tidak akan manarik diri sepenuhnya, dan membiarkan pintu tetap terbuka. Sehingga kaum Muslim di wilayah ini sangat membutuhkan kembalinya Khilafah ‘ala minhājin nubuwah, sebab Khilafah tidak akan pernah membantu Amerika dalam memperkuat cengkeramannya di wilayah kita, justru Khilafah akan mengusirnya, dan dengan demikian akan tercapai perdamaian dan kemakmuran abadi untuk wilayah ini sesuai dengan perintah Allah subhanahu wa ta’ala (hizb-ut-tahrir.info, 28/3/2020).