Seorang Warga Palestina Syahid Ditembak Tentara Israel di Pusat Tepi Barat
Pada hari Ahad (22/3), Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa seorang wanita Palestina ditembak dan dibunuh oleh tentara Israel di pusat Tepi Barat yang diduduki.
Kementerian itu menyatakan, dalam sebuah pernyataan, “Kematian seorang warga (yang identitasnya belum diketahui), setelah pasukan pendudukan menembaknya, dekat Ni’lin, sebelah barat Ramallah,” tanpa rincian lebih lanjut.
Menurut para saksi mata yang berbicara pada kantor berita Anatolia, “Seorang warga Palestina lainnya terluka dalam penembakan itu, dan ia dipindahkan untuk dirawat di Kompleks Medis Palestina di Ramallah.” Sementara terkait seberapa parah cederanya belum diketahui. Dan tidak ada komentar resmi langsung dari pendudukan tentang insiden tersebut.
Kesombongan entitas Yahudi dan besarnya permusuhan, karena pengkhianatan rezim-rezim—baik pihak yang pro dan kontra sama saja—tidak ada rezim-rezim ini yang melihat entitas Yahudi sebagai musuh nyata, bahkan rezim-rezim ini justru bergegas menormalkan hubungan dengan entitas Yahudi melalui kerja sama militer dan intelijen, selain ini merupakan fakta yang telah ada sejak pembentukan entitas ini.
Respons terhadap serangan Yahudi di kawasan tersebut, Palestina dan Yerusalem adalah dengan mencabut entitas ini dari akarnya. Ini bukan solusi bid’ah, melainkan ia merupakan satu-satunya solusi dan kewajiban yang pasti untuk membebaskan tempat Isra’-nya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama, serta membebaskan umat Islam dan kawasan dari kejahatannya. Sehingga kewajiban tentara umat adalah keluar dari daster rezim-rezim antek, serta melepaskan diri dari belenggu-belenggunya, kemudian mulai berjihad di jalan Allah, mengibarkan bendera kebenaran, membebaskan negara dan rakyat, serta melupakan para kurcaci ini dan mereka yang ada di belakang mereka, yaitu para pembisik setan.
Semua kejadian dan insiden ini telah membuktikan bahwa entitas Yahudi adalah macan kertas, sehingga ia tidak punya kekuatan melawan perlawanan dengan senjata ringan dan seadanya. Dengan demikian, apakah ia dapat menghadapi tentara yang jumlahnya melebihi populasinya?! Atau akankah dia dapat menghadapi pasukan jika mereka bertekad untuk menyeberangi lautan dan menjalankan kapal di darat?! Tentu saja tidak, akan tetapi pengkhianatan yang membuat anak-anak kecil ini berani sombong terhadap umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, dan menipu bahwa mereka para pengecut—adalah orang-orang yang paling bersemangat dalam hidup—sebagai tentara yang tak terkalahkan (hizb-ut-tahrir.info, 28/3/2020).