Pakar: Indonesia Menjadi Objek BRICS
Mediaumat.info – Meski menjadi anggota penuh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS), Pakar Ekonomi Dr. Arim Nasim menilai Indonesia hanya akan menjadi objek.
“Indonesia hanya akan menjadi objek,” ungkapnya dalam Kabar Petang: BRICS Bikin Boncos? di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (14/1/2025).
Menurutnya, Indonesia sebagai negara berkembang negara yang jumlah penduduk Muslim cukup banyak, juga kaya dengan sumber daya alamnya tentu menarik bagi negara-negara Barat dan negara-negara BRICS ini terutama Cina yang mendominasi, Rusia dan juga India.
Arim berpandangan secara ekonomi Indonesia itu akan tergantung kepada Cina dan negara-negara anggota yang lainnya. “Dan di sisi lain juga dominasi Amerika dan negara-negara Barat,” sambungnya.
Akhirnya Indonesia, nilainya, itu akan menjadi lahan pertarungan secara ekonomi dan politik antara kepentingan BRICS yang di dalamnya itu didominasi oleh Cina dan kepentingan Barat yang di dalamnya itu ada Amerika Serikat. “Selama ini kan itu sudah terjadi,” ungkapnya.
Bahkan Arim melihat Indonesia akan semakin parah karena faktanya nanti di lapangan antara Cina dan Amerika mereka kadang-kadang bersaing kadang-kadang berbagi dan yang hancur itu adalah Indonesia.
“Sumber daya ekonominya yakni sumber daya alamnya pasti akan dieksploitasi baik untuk kepentingan Cina maupun kepentingan Amerika dan rakyatlah yang pada akhirnya akan menjadi korban,” kritiknya.
Pragmatis
Arim menilai karakteristik para pejabat Indonesia yang pragmatis hanya mencari keuntungan sendiri ingin cari gampangnya.
“Kebijakan-kebijakan politik dan kebijakan-kebijakan ekonominya itu tidak bisa lagi mandiri,” lanjutnya.
Pasti, tandasnya, kebijakan politik dan ekonominya bisa tergantung juga mengikuti Cina bisa tergantung juga mengikuti Amerika Serikat.
Artinya dua-duanya baik didominasi oleh Cina melalui BRICS-nya maupun juga melalui Amerika Serikat melalui lembaga dunianya World Bank ataupun juga organisasi ekonomi yang lainnya,” simpulnya.[] Muhammad Nur
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat
