Kaum Muslim Xinjiang Dipaksa Makan Babi Dan Minum Alkohol Di Kamp Tahanan China

 Kaum Muslim Xinjiang Dipaksa Makan Babi Dan Minum Alkohol Di Kamp Tahanan China

Para mantan tahanan kamp “pendidikan ulang” China bagi umat Islam mengatakan mereka dipaksa untuk minum alkohol dan makan daging babi sebagai bagian dari upaya Beijing untuk mengurangi perbedaan pendapat dan memastikan kepatuhan dengan pemerintah pusat.
Sebanyak 1 juta Muslim China diyakini telah ditahan di kamp-kamp tahanan.

Mereka terutama berasal dari provinsi Xinjiang, yang dengan gigih menolak upaya Beijing untuk menanamkan budaya Cina.

Para mantan tahanan kamp itu kini  mengatakan kepada The Washington Post seberapa jauh China berencana untuk menghancurkan pihak oposisi.

Narapidana menjadi sasaran pencucian otak, penghinaan dan penyiksaan untuk membuat mereka agar bersedia mengikuti kehendak Partai Komunis Tiongkok dan Presiden Xi Jinping.

Samarkand mengatakan dia dipaksa untuk mempelajari propaganda China selama berjam-jam dan memberikan pujian kepada Xi. “Mereka yang tidak menaati aturan, menolak untuk bertugas, terlibat perkelahian atau terlambat untuk datang belajar akan diborgol pergelangan kaki hingga 12 jam,” kenangnya.

Meskipun pemerintah Cina menyangkal keberadaan kamp-kamp itu, Zenz mengatakan dia yakin sebagian besar dari 11 juta Muslim di Xinjiang telah ditahan.

China menargetkan kelompok yang mereka klaim sebagai  e Islam di Xinjiang, yang dikatakan merupakan ancaman terhadap keamanan nasional.

Agama-agama seperti Islam dan Kristen, yang dianggap berasal dari “luar Negeri” oleh Xi, telah mendapat tekanan yang meningkat untuk melakukan Chinaisasi (Sinicize) dan mencerminkan “nilai-nilai inti Sosialis” China. Intensitas ‘program Xinjiang’ itu sepertinya tidak akan berkurang, karena wilayah ini menjadi pusat yang lebih penting bagi proyek ambusius China Belt and Road Initiative yang bernilai miliaran dolar.[]

Sumber: newsweek.com

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *