BPIP Konsisten Anggap Agama Musuh Terbesar Pancasila
Mediaumat.info – Menanggapi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang menganggap fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang melarang salam lintas agama telah mengancam eksistensi Pancasila secara sosiologis, Pengasuh Majelis Taklim Darul Hikmah Ustadz Muhammad Taufik Nusa Tajau menilai BPIP konsisten dengan anggapan musuh terbesar Pancasila itu adalah agama.
“Ini kan menunjukkan kalau BPIP ini konsisten (dengan anggapan) musuh terbesar Pancasila itu adalah agama,” tegasnya dalam Kabar Petang: Moderasi Beragama dan Salam Lintas Agama Wajib Ditolak, Sabtu (22/6/2024) di kanal YouTube Khilafah News.
“Setelah itu muncul klarifikasi ini itu, ini itu terus sekarang muncul lagi begini. Artinya, kan memang konsisten,” cetusnya.
Ya begitulah pandangan BPIP, ucapnya, terhadap Pancasila dan begitu juga kaitannya agama dengan Pancasila menurut mereka begitu.
Ia menambahkan, sekitar lima tahun yang lalu itu di MUI Jawa Timur kan juga sama pendapatnya terkait dengan salam lintas agama ini.
Taufik beralasan, sikap BPIP karena MUI mungkin dianggap menghalangi proyek moderasi, toleransi dan sebagainya. Itu yang lebih ke depan ke situ.
“Dilihat sajalah sebelum ada salam lintas agama ini, apakah itu harmonis betul kemudian setelah ada salam ini? Apa harmonisasinya bertambah?” ujarnya.
Taufik menilai, justru sebaliknya ungkapan-ungkapan tuduhan-tuduhan seperti ini yang bikin enggak harmonis.
“Lihatlah, pejabat-pejabat yang kemudian salamnya bermacam-macam itu, campur-campur itu, kan baru era-era kemarin itu ya, sebelumnya kan enggak, dan waktu itu baik-baik saja,” bebernya.
Ia mensinyalir justru yang enggak harmonis itu yang nuduh-nuduh ini intoleran, disintegrasi, dan sebagainya.
Sebetulnya, ujar Taufik, sumber disharmonisasi dan disintegrasi itu bukan karena menjalankan agama sesuai dengan perintah syariat, tapi yang terjadi karena ada para penjilat, ada ketidakadilan.
“Ini sumber utama dari disintegrasi dan enggak harmonis itu,”pungkasnya.[] Muhammad Nur
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat