MUI: BPIP Bukan Pengayom Pancasila, Bubarkan!

 MUI: BPIP Bukan Pengayom Pancasila, Bubarkan!

Mediaumat.info – Menanggapi larangan berkerudung bagi anggota Paskibraka yang Muslimah oleh Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Wakil Ketua Umum Dewan Pertimbangan MUI Pusat KH Muhyidin Junaidi menyatakan bahwa BPIP pernah direkomendasikan untuk dibubarkan karena dianggap bukan pengayom Pancasila tapi malah merusak Pancasila.

“Sebetulnya Majelis Ulama Indonesia bersama dengan semua ormas se-Indonesia pada Kongres Umat Islam tahun 2020 di Bangka Belitung sudah mengeluarkan rekomendasi dan dijadikan sebagai sebuah keputusan Kongres Umat Islam Indonesia di mana antara lain adalah agar BPIP itu dibubarkan. Itu bahasanya jelas rekomendasinya, karena setelah kita membahas rekam jejak BPIP ini justru bukan pengayom Pancasila tapi merusak ideologi Pancasila dengan berbagai macam cara,” ujarnya dalam Diskusi Online Media Umat: Heboh Jilbab Paskibraka, Watak Asli Sekularisme Kian Terkuak? di kanal YouTube Media Umat, Ahad (18/8/2024).

Kiai Muhyidin melihat, dalam pelarangan kerudung bagi anggota Paskibraka itu yang disasar adalah umat Islam bukan umat yang lain. Padahal dalam sejarah saat Proklamasi Kemerdekaan 1945 atau 79 tahun yang lalu bisa disaksikan di antara yang hadir saat itu ada seorang wanita berkerudung dan menggunakan busana Muslimah. Itu 1945. Sehingga apa yang dilakukan oleh BPIP itu semakin hari semakin membuat masyarakat bingung dan kontraproduktif.

Ia menilai, saat ini BPIP semakin lama semakin arogan, semakin sombong dan semakin takabur seakan-akan BPIP-lah yang menentukan hitam dan putihnya negara ini. Padahal di sisi lain kalau berbicara ekonomi, ekonomi Indonesia bukanlah ekonomi yang berdasarkan Pancasila tapi ekonomi liberalis kapitalistis.

Ia juga mempertanyakan, kenapa BPIP tidak bersuara ketika terjadi penyerobotan tanah dan penguasaan tanah atas nama Proyek Strategis Nasional yang sedemikian dahsyatnya dan seakan-akan tidak ada lagi rasa kemanusiaan. Lalu pada saat marak pinjol dan judi online suara BPIP juga tidak ada. Tapi pada saat tertentu umat Islam ingin mengamalkan ajaran agamanya dengan memakai kerudung, justru BPIP adalah pihak pertama yang melakukan kritik seakan-akan BPIP-lah lembaga tunggal yang menentukan hitam dan putihnya negara ini.

“Ini sangat menyedihkan ya terlalu banyak sudah kebijakan-kebijakan dan pernyataan ketua BPIP yang menurut akal sehat itu sudah melampaui batas,” pungkasnya. [] Agung Sumartono

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *