Axios: Kementerian Luar Negeri Pendudukan Berkomunikasi dengan Al-Burhan, dan Mossad dengan Hemedti untuk Menghentikan Pertempuran

 Axios: Kementerian Luar Negeri Pendudukan Berkomunikasi dengan Al-Burhan, dan Mossad dengan Hemedti untuk Menghentikan Pertempuran

Situs web Axios (19/4) mengungkapkan terkait komunikasi antara (Israel) dengan kedua pihak yang berkonflik di Sudan.

Situs web tersebut mengutip tiga pejabat (Israel) yang mengatakan bahwa Tel Aviv menggunakan hubungannya dengan para pemimpin militer Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) untuk menghentikan pertempuran.

Situs tersebut merujuk pada hubungan yang telah dibangun Tel Aviv selama tiga tahun terakhir dengan Panglima Angkatan Darat Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan pemimpin RSF Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai Hemedti, sehingga memungkinkannya menjadi penengah antara dua pihak yang bertikai.

Situs tersebut mengungkapkan bahwa ada kekhawatiran tentang situasi di Sudan karena dapat mengakhiri perspektif perjanjian damai antara Khartoum dan Tel Aviv. Pejabat (Israel) mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri (Israel), di belakang layar, telah menghubungi Al-Burhan tentang masalah normalisasi, sementara Mossad telah menghubungi Hemedti untuk bekerja sama dalam masalah keamanan dan kontra-terorisme.

Para pejabat (Israel) mengatakan bahwa sebelum pertempuran pecah, mereka mengikuti kesepakatan kerangka kerja yang akan menghasilkan pemerintahan yang dipimpin sipil. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri (Israel) mengindikasikan bahwa pemerintah “Israel menyerukan kepada semua pihak untuk menghindari kekerasan dan kembali ke jalur rekonsiliasi nasional guna mengakhiri proses transisi pemerintah dengan konsensus yang luas.”

Hemedti menuduh Mesir bekerja sama dengan al-Burhan dengan mengirimkan jet tempur dan tentara untuk membantu militer Sudan. Sementara Mesir membantah tuduhan itu, dan mengatakan pasukannya berada di Sudan untuk latihan militer bersama.

Menurut laporan situs tersebut, para pejabat (Israel) memutuskan untuk mencukupkan diri dengan meminta kedua pihak agar segera menghentikan pertempuran dan tidak mendukung salah satu dari mereka.

**** **** ****

Bayangkan betapa rendah dan tidak bermoral apa yang dicapai oleh para penguasa Sudan, bahwa mereka tidak lagi melihat solusi untuk masalah mereka kecuali melalui orang-orang Yahudi, sebelum itu mereka memohon kepada orang-orang Yahudi untuk memediasi mereka guna mencabut sanksi Amerika terhadap mereka. Dan inilah orang-orang Yahudi sekarang menawarkan mediasi mereka untuk menghentikan konflik berdarah yang terjadi antara dua orang paling buruk yang dikenal Sudan dalam sejarah militernya, yaitu Al-Burhan dan Hemedti, di mana mereka berdua meminta nasihat kepada kaum setan … Wahai rakyat Sudan, apakah Allah SWT. tidak mewajibkan kalian untuk melawan terhadap dua orang yang membawa kerusakan ini?! [Al-Waie (Arab), Edisi 441-442, Tahun ke-38, Syawal-Dzul-Qa’dah 1444 H./Mei-Juni 2023 M.]

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *