Zelensky Sebut Perang Dunia III Sudah Dimulai, Pengamat: Itu Pernyataan Provokatif

Mediaumat.id – Pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menyebut Perang Dunia III sudah dimulai dinilai Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana sebagai pernyataan provokatif.

“Apa yang dinyatakan oleh Volodymyr Zelensky adalah pernyataan yang provokatif,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Senin (21/3/2022).

Menurutnya, Zelensky menginginkan bantuan pragmatis dari Amerika Serikat dan sekutunya terhadap invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina. “Namun tentunya Amerika Serikat dan sekutunya akan bersikap rasional,” ujarnya.

Budi mengatakan, Amerika Serikat akan tetap berusaha mempertahankan hegemoni globalnya. Eskalasi perang yang meluas yang tidak terkendali adalah hal yang dihindari, karena akan menghasilkan situasi pascaperang yang tidak terprediksi, yang memungkinkan hadirnya ‘kuda hitam’ yang memanfaatkan situasi internasional untuk mengambil alih posisi Amerika Serikat sebagai negara adidaya.

“Negara-negara sekutu Amerika Serikat di Eropa juga akan bersikap yang sama. Peperangan besar dengan fron Eropa pastinya akan menghancurkan Eropa sebagai medan perang, dan ini adalah kondisi yang dihindari, karena kalau pun menang, pastinya akan menguras sumber daya negara-negara Eropa, terlebih akan memakan korban mereka sendiri,” ungkapnya.

Membebek

Bila benar-benar terjadi Perang Dunia III, Budi menilai, para penguasa negeri Islam akan tetap membebek pada negara-negara besar yang selama ini menjadi tuannya. “Negeri-negeri Islam saat ini dalam kondisi ‘tertidur’. Mereka disibukkan dengan problematika yang dihadapi di negerinya masing-masing. Kalaupun terjadi Perang Dunia ke-3, negeri-negeri Muslim pastinya akan membebek pada negara-negara besar tempat mereka bergantung saat ini,” katanya.

Ia melihat, belum tampak kekuatan yang nyata dari negeri Muslim yang ada saat ini, untuk menjadi pihak yang ‘berbeda’ dengan kekuatan global yang saat ini sedang bersaing, Amerika Serikat, Rusia, Eropa atau Cina dan India. “Negeri Muslim masih menjadi penonton. Belum berperan secara signifikan dalam kancah perpolitikan global,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini: