YouTube Hapus Konten Kesaksian Uighur, Direktur IMuNe: Inilah Bentuk Penindasan Digital

Mediaumat.news – Direktur Institute Muslimah Negarawan (IMuNe) Dr. Komara menilai, dihapusnya video kesaksian keluarga warga Xinjiang oleh YouTube sebagai bentuk penindasan digital. “Inilah bentuk baru penindasan digital,” ungkapnya kepada Mediaumat.news, Rabu (3/6/2021).

Menurutnya, tindakan YouTube menghapus video tersebut menguntungkan Cina yang menindas Muslim Uighur. Dan ini merupakan bukti bahwa YouTube adalah aplikasi yang berada dalam naungan korporasi raksasa Google yang telah mempraktikkan tindakan represi digital. “Atas nama pengawasan terhadap cyberbullying, dis-informasi, dan ujaran kebencian,” ungkapnya.

Menurut Fika, kekhawatiran pihak Atajurt (salah satu saluran hak asasi manusia) sangat beralasan bahwa kelompok pro-Cina telah bermain menggunakan fitur pelaporan YouTube untuk menghapus konten mereka, yang memicu pemblokiran otomatis.

Jelas bahwa, ia menilai, penindasan ini merupakan praktik tiran korporasi raksasa digital yang berangkulan dengan rezim-rezim penindas di belahan dunia. “Melalui tangan-tangan kotor buzzer-buzzer bayaran,” pungkasnya.[] Ade Sunandar

Share artikel ini: