WN Amerika Jadi Calon Bupati, Pantas Masuk Rekor MURI?

 WN Amerika Jadi Calon Bupati, Pantas Masuk Rekor MURI?

Mediaumat.news – Terpilihnya Warga Negara Amerika Serikat Orient Patriot Riwukore sebagai calon Bupati Sabu Raijua, NTT, karena menang pilkada 2020 disindir Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky pantas masuk Museum Rekor Indonesia (MURI).

“Ini kejadian super langka di muka bumi ini. Bisa saja masuk MURI. Bahkan mungkin bisa diusulkan masuk rekor dunia,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Jumat (12/2/2021).

Ia menyatakan itu sebenarnya sebagai bentuk kritik lantaran bisa-bisanya warga negara asing (WNA) ikut pilkada 2020, kemudian menang lagi, eh sekarang oleh KPU Sabu Raijua ditetapkan sebagai calon bupati.

“Bagaimana mungkin ada WNA bisa ikut pilkada dan menang? Kita pilih Ketua RT saja harus dari warga anggota RT setempat. Kita pilih ketua kelas juga harus dari anggota kelas itu. Ini pilih kepala daerah, kenapa bisa dari WNA?” kritiknya retoris.

Menurutnya, masalah ini terjadi karena adanya celah atau kelamahan pada dua persoalan mendasar. Pertama, adanya kelemahan sistem yang dibangun. Kedua, adanya aparat yang tidak profesional dan tidak amanah.

Ia menyebut, jika sistem administrasi kependudukannya baik, mestinya tidak akan ada WNA bisa dapat KTP, apalagi bisa ikut pilkada. Sistem politik dan kepartaian juga mestinya bisa mengantisipasi dan tidak mengusung calon kepala daerah dari WNA atau yang diragukan statusnya.

“Sistem hukum dan pintu imigrasi yang lemah juga bisa mengakibatkan WNA tak terdeteksi, bahkan ikut pilkada. Lebih jauh, Ini juga indikasi lemahnya sistem kepemimpinan pemerintahan,” ujarnya.

Selain sistem yang lemah, diduga adanya aparat yang tidak profesional dan amanah juga memberi andil penyebab lolosnya WNA bisa ikut pilkada. Termasuk respons yang lambat menyikapi polemik pasca pilkada.

“Sebagai wujud tanggung jawab kepada publik, pejabat yang berwenang mesti mengoreksi kekeliruannya lalu menyatakan mundur. Ini sebagai cerminan wujud ketinggian peradaban yang memegang teguh nilai-nilai etika,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *