Mediaumat.news – Di hadapan sekitar 1300-an peserta, Tokoh Hizbut Tahrir Australia Wassim Doureihi menyatakan demokrasi adalah alat Barat untuk menyerang umat Islam.
“Memperjuangkan demokrasi di dunia Islam tidak lain hanyalah slogan yang digunakan untuk menyerang umat Islam. Ia adalah alat yang mudah, tetapi tersedia untuk dipakai buang dan merupakan justifikasi untuk Barat terus campur tangan di dunia Islam,” ungkapnya dalam International Khilafah Conference Kuala Lumpur (IKCKL) 2017, Sabtu (9/12/2017) di Le Quadri Hotel, Kuala Lumpur.
Menurutnya, apabila menguntungkan Barat, slogan-slogan demokrasi dan wacana hak manusia dengan mudah digunakan.
“Pekikan hak asasi manusia, hak wanita, hak minoritas dan sebagainya didengungkan dengan lantang. Kita telah melihat perkara ini dalam penerbitan kartun yang menghina Rasulullah di Denmark dan pengharaman niqab di Prancis. Kita juga melihat ia digunakan untuk menjustifikasi invasi ke Irak dan Afghanistan,” bebernya.
Apabila prinsip-prinsip demokrasi digunakan untuk menjauhkan umat Islam daripada Islam, para juara demokrasi dengan segera dapat dilihat – contohnya, mereka menyeru untuk melindungi hak minoritas dalam aspek seksual (membolehkan LGBT, red), membenarkan wanita Islam menikah dengan lelaki bukan Islam dan lainnya.
“Namun, penyokong demokrasi tidak kelihatan ketika umat Islam di Aceh menuntut penerapan hukum syara’ yang lebih luas atau ketika orang Islam di Indonesia berusaha untuk mengharamkan aliran sesat Ahmadiyah,” tegasnya.
Menurutnya, sedari dulu, jauh hari sebelum menyebarkan demokrasi di dunia Islam, Barat memang sudah sangat membenci Islam.[]
Reporter: Joko Prasetyo
Foto: Arif Mohzan