Warga Rembang Gelar Tabligh Akbar Meneladani Kepemimpinan Rasulullah SAW
Agenda Isra’ Mi’raj merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh kaum Muslim. Pada peringatan kali ini mengambil tema “Meneladani Kepemimpinan Rasulullah Saw”, bertempat di Masjid Al Hikmah.
Ustadz Tendy Noor Sebagai pemateri pembuka, beliau menyampaikan akan pentingnya memakmurkan masjid. Selain fungsi utama Masjid untuk Sholat berjamaah dan ibadah, masjid juga memiliki fungsi yang lain, dan ini juga tidak kalah pentingnya. Seperti tempat menuntut ilmu, bermusyawarah, dan politik.
Beliau sangat menyayangkan maraknya spanduk-spanduk yang bertebaran melarang masjid digunakan untuk aktifitas politik, padahal di zaman Rasulullah hal tersebut dilakukan.
Ustadz Ilyas Yusuf Amin sebagai Takmir Masjid Al Hikmah menjelaskan tafsir surat An Nisa 59.
Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS. An Nisa’: 59)
Bahwa ulil amri harus taat sama Allah dan Rasul-Nya. Dan beliau juga menyinggung terkait dengan pentingnya daulah Khilafah sebagai pemersatu umat.
Sebagai pemateri penutup, Ustadz Abu Zaid menegaskan kembali apa yang disampaikan Ustadz Ilyas. Beliau menegaskan pentingnya persatuan ummat dalam institusi negara.
Ustadz Abu Zaid memaparkan jawaban dari pertanyaan. “Kenapa harus Khilafah dulu?. Sebab untuk bisa mengeksistensikan Aturan Allah saat ini tidak ada cara lain selain adanya Negara, yaitu Negara Khilafah” tegas beliau.
Beliau juga menyinggung topik kekinian seperti pendangkalan kata kafir. Pembantaian Muslim di New Zealand, begitu lemahnya bila Kaum Muslim dikerat terpisah-terpisah tanpa adanya Perisainya.
Juga menyebut Salah satu tujuan diterapkan syariat, yaitu menjaga agama. Yang dimaksud ialah menjaga dinul Islam, walaupun pemeluk agama lain dilindungi.
Diakhir acara, Ustad Ilyas Yusuf Amin memimpin do’a penutup, yang membuat peserta tertunduk dan haru. [Bung Sur]