Warga Pangkalpinang Peringati Penaklukan Konstantinopel, Siap Wujudkan Bisyarah Rasulullah
Ahad, 26 Januari 2020 ratusan warga kota Pangkalpinang Bangka Belitung memadati ruangan utama Masjid Al Huda Pangkalpinang untuk memperingati sebuah peristiwa bersejarah yang juga merupakan bisyarah Rasulullah SAW yaitu peristiwa penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih.
Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ust. Sofiyan Rudianto. Dalam sambutannya Sofiyan membacakan dan mengutip pidato seorang Ulama Dunia terkenal Syaikh Atho’ Abu Rasytah yang merupakan Amir Hizbut Tahrir “Di dalam sejarah umat ada hari-hari yang bersinar dan menjadi kebanggaan untuk umat-umat itu. Salah satu hari yang menjadi kebanggan itu adalah hari terealisasinya kabar gembira dari Rasulullah SAW tentang penaklukan kota Konstantinopel oleh Sultan Muhammad al-Fatih pada hari selasa, 20 Jumadul Ula 857 H.
Sofiyan melanjutkan, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang “Kota manakah yang akan ditaklukan lebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?” maka Rasulullah bersabda “Kotanya Heraklius akan ditaklukan lebih dahulu yakni Konstantinopel.” Dari kabar gembira Rosulullah SAW inilah yang menjadi penyemangat seluruh pemimpin dan pasukan kaum muslim untuk menjadi penakluk kota Konstantinopel .”
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemutaran video berdurasi pendek yang menggambarkan detik-detik penaklukan Konstantinopel. Acara dilanjutkan dengan penyampaian tausiyah oleh para Pembicara. Ust Firman Saladin sebagai Pembicara pertama menyampaikan bahwa penaklukan konstatinopel merupakan bisyarah dan janji Rasulullah SAW dan atas izin Allah SWT akhirnya bisyarah tersebut berhasil diwujudkan setelah 850 tahun di tangan Panglima dan pasukan terbaik Muhammad Al Fatih. Rasulullah SAW pernah ditanya tentang “Kota manakah yang ditaklukkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?”, maka Rasulullah bersabda “kotanya Heraklius akan ditaklukan lebih dahulu yakni Konstantinopel.”
Ust. Firman juga menyampaikan bahwa masih ada tiga lagi bisyaroh Rasulullah yang belum terwujud dan insya Allah akan segera terwujud, yaitu tegaknya Khilafah Rasyidah yang kedua, penaklukan Kota Roma dan umat Islam memerangi Yahudi hingga mereka berhasil dikalahkan. Oleh karena itu, siapkah kita menjadi bagian dari yang mewujudkan ketiga bisyaroh tersebut? siap, jawab jama’ah tegas dan serentak. Lalu dilanjutkan dengan pekikan takbir, Allahu Akbar!
Acara dilanjutkan dengan penyampaian tausiyah oleh Pembicara kedua yang berasal dari Ibu Kota, yaitu Ust Farid Wajdi yang merupakan Tokoh Nasional dan sekaligus Pemimpin Redaksi Media Umat. Dalam tausiyahnya Ust Farid menyampaikan 3 hal penting sebagai pelajaran dari peristiwa penaklukan Kontantinopel tersebut.
Yang pertama, mengenai kebenaran dan keyakinan kita akan janji dan bisyaroh Rasulullah SAW. Sebagai seorang Muslim kita harus yakin bahwa bisyaroh Rasulullah SAW ini pasti akan terwujud, tegas Farid. Yang kedua, Diperlukan ketakwaan dari para pejuang yang akan mewujudkan bisyarah Rasulullah, sebagaimana yang dicontohkan oleh Muhammad Al Fatih dan pasukannya yang sangat menjaga ketakwaan para pasukannya dan mengingatkan agar tidak ada yang bermaksiat kepada Allah SWT. Yang ketiga, diperlukan kesungguhan dan tekad yang tidak mudah menyerah untuk mewujudkannya. Hal ini ditampakkan oleh Muhammad Al Fatih dan pasukannya yang telah menyiapkan segala usaha yang mungkin untuk menaklukkan konstantinopel, seperti pembuatan meriam super besar, bahkan menyeberangkan 70 kapal dalam semalam melewati bukit. Sungguh ini adalah sesuatu yang tidak diduga oleh musuh.
Setidaknya, tiga hal ini yang dapat menjadi pelajaran bagi kita generasi saat ini dari peristiwa penaklukan konstantinopel ini, tegas Farid. Beliau juga mengingatkan bahwa masih ada 3 lagi bisyarah Rasulullah yang harus kita wujudkan diantaranya adalah tegaknya kembali Khilafah Islamiyah ‘ala minhaj an Nubuwwah.” Siapkah kita menjadi pejuang Khilafah? Siapkah kita menjadi pewujud bisyarah Rasulullah? Tanya Ust Farid dengan semangat, para jama’ah pun tidak kalah semangat menjawab, siap, Allahu Akbar! Oleh karena itu kita setidaknya kita harus mempersiapkan tiga hal tersebut, yakni keyakinan yang kuat akan kebenaran bisyaroh Rasulullah, ketakwaan kepada Allah dan kesungguhan serta tekad yang tidak boleh menyerah, tutup Farid.
Acarapun diakhiri dengan pembacaan do’a oleh Ust. Fajri, M.PdI, do’a dibawakan dengan narasi-narasi yang menggugah serta dengan intonasi yang syahdu sehingga menambah semakin semangat para jama’ah untuk senantiasa berjuang mewujudkan bisyarah Rasulullah tegaknya Khilafah![]