Mediaumat.news – Wakil Ketua Umum MUI KH. Dr. Muhyiddin Junaidi, M.A. menilai, penerbitan ‘Buku Putih Pelanggaran HAM Berat: Pembunuhan Enam Pengawal HRS’ oleh Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Enam Laskar FPI sebagai bentuk amar ma’ruf nahi munkar. “Apa yang dilakukan oleh Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari misi kenabian (prophetic mission), antara lain amar ma’ruf nahi munkar,” ungkapnya dalam acara Peluncuran Buku Putih-Pelanggaran HAM Berat: Pembunuhan Enam Pengawal HRS, Rabu (7/7/2021) di kanal YouTube FNN TV.
Ia menilai, saat ini telah memasuki tahap nahi munkar. “Nahi munkar itu tantangan dan challengenya lebih keras dan resikonya juga sangat berbahaya,” ungkapnya.
Namun, sudah menjadi perintah Rasulullah SAW untuk menyampaikan kebenaran. “Buku putih ini adalah bagian dari perintah Rasulullah SAW. menyampaikan kebenaran melalui lisan maupun tulisan,” jelasnya.
Ia mengatakan, kita harus Istiqomah karena sudah menjadi kesepakatan dari Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3). “Kemungkinan saja ada pihak-pihak tertentu nanti yang akan mengancam dan menteror kawan-kawan kita,” jelasnya.
Muhyiddin berharap agar pemerintah segera melakukan proses pengadilan pihak yang terlibat dalam pembunuhan enam laskar FPI.
Ia kembali mengingatkan, bahwa misi ini sangat berat karena musuh pertama dari orang yang mencari keadilan adalah penguasa yang dzalim dan para hukkam yang tughot. “Kita harus siap kalau memang ada tekanan psikis, kita harus menghadapi nya dengan penuh kesabaran,” pungkasnya [] Ade Sunandar