Mediaumat.info – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. Anwar Abbas mendukung saran Luhut Binsar Panjaitan (LBP) kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto agar jangan memasukkan orang-orang yang toxic (beracun/merugikan) ke dalam jajaran pemerintahan, dengan menyebutkan jelas merupakan saran yang sangat tepat dan sangat perlu diperhatikan.
“Jelas merupakan saran yang sangat tepat dan sangat perlu diperhatikan, agar pemerintahan yang akan dia pimpin dapat berjalan dengan baik,” ujarnya dalam pers rilis yang diterima media-umat.info, Senin (13/5/2024).
Agar Prabowo tidak salah pilih maka Anwar pun menyebutkan lima kriteria orang yang toxic tersebut. Pertama, tidak menghormati ajaran agama. Padahal, kata Anwar, di dalam pasal 29 ayat 1 UUD 1945 sudah dijelaskan dengan tegas bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kedua, konsep HAM yang dimiliki adalah HAM liberal dan sekuler. Padahal konsep HAM yang harus diperjuangkan adalah HAM yang berketuhanan atau HAM konstitusi.
Ketiga, orang tersebut lebih mementingkan dirinya, keluarganya, perusahaannya, partai dan kelompok serta kroni-kroninya dari pada persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.
“Orang yang toxic tidak segan-segan untuk menindas rakyat asal maksud dan tujuannya bersama kelompok dan kroni-kroninya bisa tercapai.
Keempat, sangat anti dan alergi dengan kritik. Kalau ada orang yang berani mengkritiknya maka dia tidak segan-segan menyuruh yang bersangkutan untuk angkat kaki saja dari negeri ini.
Kelima, kebijakan dan tindakan apa saja yang dibuat serta dilakukan, semuanya diorientasikan bagi kepentingan dirinya, kelompoknya, kroni-kroninya dan partainya.
Dengan kata lain, tutur Anwar, mentalitas yang lebih mengemuka pada diri yang bersangkutan adalah mentalitas pedagang dan politisi bukan mentalitas negarawan yang berusaha untuk mewujudkan terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, Anwar melihat, saran LBP tersebut secara tersirat dapat disimpulkan bahwa jika Prabowo ingin sukses dalam memimpin negeri ini, maka Prabowo harus bisa memilih orang-orang yang benar-benar mengerti dan paham dengan baik tentang falsafah Pancasila dan konstitusi yang berlaku di negeri ini yaitu UUD 1945.
Anwar menilai, jika hal itu dapat dilakukan oleh Prabowo, maka insya Allah pemerintahan yang dipimpinnya akan didukung dan dicintai oleh rakyat. Tapi bila orang-orang yang dipilih tersebut adalah orang-orang yang memiliki sikap dan pandangan yang bertentangan dengan kedua hal pokok tersebut yaitu Pancasila dan konstitusi, maka kehadiran dari orang yang direkrut tersebut jelas-jelas akan menjadi toxic bagi pemerintahannya.
“Dan hal itu tentu jelas tidak kita harapkan,” pungkasnya. [] Agung Sumartono
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat