Wacana Kerahkan Pasukan ke Gaza Hanya pada Level yang Diperkenankan AS

Mediaumat.info – Wacana Indonesia dan Malaysia yang akan mengerahkan pasukan ke Gaza yang sempat dibahas oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto via telepon sebagaimana disiarkan CNN Indonesia (1/7) dinilai Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana hanya pada level yang diperkenankan Amerika Serikat dan sekutunya.

“Apa yang dilakukan Indonesia dan Malaysia, kalaupun serius dilakukan, hanya dalam level yang diperkenankan oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya,” ungkapnya kepada media-umat.info, Jumat (5/7/2024).

Level yang diperkenankan oleh AS, menurut Budi, tidak lain hanya sekadar pasukan perdamaian, yang menjaga situasi kembali tidak terjadi pertempuran secara fisik yang mengusik nilai-nilai kemanusiaan.

“Untuk sampai menghentikan penjajahan Yahudi Zionis, masih jauh panggang dari api,” tegas Budi.

Padahal, ungkap Budi, secara syar’i semestinya penguasa negeri Muslim mengumandangkan jihad dan memobilisasi tentaranya untuk bisa membantu membebaskan Palestina dari penjajahan Zionis Yahudi. Terlebih mereka memiliki sejumlah tentara yang cukup dan alutsista yang memadai untuk melakukan hal tersebut.

Namun, mengapa itu tidak dilakukan? Tidak lain, menurut Budi, karena saat ini negeri-negeri Muslim jauh dari nilai-nilai syariah.

“Jihad yang semestinya menjadi solusi atas penjajahan, dianggap sebagai sesuatu yang jauh dari nilai-nilai modernitas. Jihad dijauhkan dari nilai dan ajaran Islam, dianggap terbelakang dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan,” beber Budi.

Belum lagi, lanjutnya, sekat-sekat nasionalisme menjadi penghalang keterlibatan negeri Muslim lainnya untuk menolong saudaranya yang dijajah. Mereka lebih mengedepankan kepentingan nasionalnya, karena ikatan akidah sebagai sesama Muslim semakin pudar.

Selain itu, ia juga memandang, posisi politik negeri-negeri Muslim hari ini dalam konstelasi internasional dalam keadaan yang terpuruk. Meskipun, jika kekuatan militer negeri-negeri Muslim digabung akan menang melawan Zionis Yahudi.

“Mereka berada dalam cengkraman hegemoni Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Sehingga dalam tindakan internasional, negeri-negeri Muslim sangat bergantung kepada apa yang diarahkan oleh negara adidaya. Tidak memiliki kekuatan untuk bisa melawan dan menandinginya,” pungkasnya. [] Ade Sunandar

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: