Wacana Islam Moderat Jauhkan Umat dari Pemahaman Islam Kaffah

 Wacana Islam Moderat Jauhkan Umat dari Pemahaman Islam Kaffah

Mediaumat.news – Wacana Islam moderat di tengah-tengah umat saat ini patut dicurigai sebagai agenda para musuh Islam yang tujuan utamanya menjauhkan umat dari pemahaman Islam kaffah. Hal tersebut diungkap oleh Mubalighah Kota Depok Ustazah Mumun S. Munawaroh, dalam Kajian Serial Tafsir Tematik, “Moderat dalam Tinjauan Islam. Part I: Haruskah Muslim Berpaham Moderat?”, Sabtu (9/4/2021) via Zoom Meeting di Depok.

Menurutnya, hakikat moderasi Islam adalah sekularisasi dan liberalisasi yang lahir dari sistem kapitalisme Barat yang menginginkan terbentuknya tatanan dunia baru yang dikembangkan dengan penjajahan dan propaganda. Hal ini tidak lain demi mengokohkan ideologi kapitalisme dan mencegah tegaknya kepemimpinan Islam di dunia.

“Umat Islam menjadi sasaran dipaksakannya konsep moderasi dalam beragama. Disodorkannya dalil-dalil dengan penafsiran yang tidak sesuai konsep penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang benar, jelas bertujuan untuk menyesatkan pemikiran umat terhadap agamanya sendiri,” imbuhnya di hadapan sekitar 80 Muslimah di Kota Depok.

Ia menyebut, dalil yang dimaksudkan adalah ayat 143 surah al-Baqarah, dengan mengutip kalimat ummatan wasathan, diartikan secara bahasa dengan umat pertengahan atau umat moderat. Jika ayat tersebut hanya diartikan saja secara terjemahan biasa bukan melalui penafsiran sesuai kaidah penafsiran dalam Islam, maka tentu saja harus dicurigai, ada maksud untuk mengarahkan opini umat.

Selanjutnya, ia mengupas lebih dalam makna ayat tersebut dengan mengutip tafsir dari kitab Ibnu Katsir. “Ayat ini masih berkaitan dengan ayat sebelumnya yaitu ayat 142 surah al-Baqarah, inti dari kedua ayat tersebut sebenarnya mengenai pemindahan kiblat dari menghadap ke Baitul Maqdis menjadi menghadap kiblatnya Nabi Ibrahim yaitu Ka’bah.  Kemudian yang dikatakan sebagai orang-orang bodoh yaitu orang-orang kafir Yahudi, mencela Rasulullah terkait dengan pemindahan tersebut.

Ia pun menegaskan bahwa berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, makna ummatan wasathan bukanlah berarti umat pertengahan seperti yang disodorkan penguasa saat ini, yaitu berpartisipasi terhadap ibadah agama lain dengan dalih toleransi, mendukung feminisme, memaksa umat menerima undang-undang dan aturan yang bukan berdasarkan Islam, dan menerima dengan sukarela sistem riba dan lain sebagainya.

Ustazah yang menyebut dirinya sebagai ummu wa rabatul bayt, menjelaskan lebih lanjut, “Makna dari wasth adalah terbaik atau adil. Jadi ummatan wasathan adalah umat yang terbaik dan umatan ‘adilan atau umat yang adil karena berdasarkan tafsir ayat-ayat tersebut, keikhlasan umat Islam pada saat perubahan arah kiblat menjadikan mereka sebagai umat yang disebut tadi. Jelas sekali ada penyesatan opini umat, maka pertanyaannya berikutnya adalah, agenda siapa Islam moderat ini?” tanyanya retorik.

Lebih lanjut, Ustazah Mumun menjabarkan, sudah pasti ini adalah agenda musuh-musuh Islam yang menginginkan umat Islam semakin menjauh dari ajaran Islam yang kaffah, mem-framing Islam sebagai ajaran radikal yang berpotensi ke arah terorisme sehingga Islam cukup dipelajari sebatas ibadah pribadi yang lepas dari kehidupan sosial, ekonomi, politik dan bernegara. Tentu ini sangat membahayakan karena akan menyesatkan pemikiran umat, menimbulkan ketakutan umat terhadap ajaran Islam sebenarnya, menyurutkan semangat untuk berhukum kepada hukum yang diturunkan Allah yaitu hukum syariat.

“Maka sudah terang benderang bagi umat untuk senantiasa berpegang teguh pada syariah Islam, bersungguh-sungguh untuk berdakwah mengubah pemikiran umat yang melenceng dari ajaran Islam yang benar, semua bermuara pada satu cita-cita luhur yaitu menegakkan kembali Islam kaffah yang rahmatan lil ‘alamin. Karenanya sangat penting umat Islam untuk  bersatu mengalahkan musuh-musuh yang ingin menghentikan kebangkitan umat,” pungkasnya.[]Eva Febriana

 

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *