Vaksin Nusantara Dinilai Lucu dan Boros Anggaran

 Vaksin Nusantara Dinilai Lucu dan Boros Anggaran

Mediaumat.news – Fakta vaksin Nusantara yang ternyata semua bahan utamanya impor dari Amerika dinilai lucu sekaligus boros anggaran.

“Ini tentu lucu, seperti ganti merek saja. Semua bahan-bahan yang diperlukan diimpor, nanti diracik di Indonesia, kasih merek vaksin Nusantara. Yang pasti ini pemborosan anggaran. Lebih baik fokus saja mengembangkan vaksin Merah Putih,” ujar Pengamat Kebijakan Publik Dr. Erwin Permana kepada Mediaumat.news, Jumat (16/4/2021).

Selain itu, ia menyatakan, memang wawasan medis mengarahkan proses pembuatan vaksin di masa pandemik dipercepat dibandingkan dengan situasi normal. Namun, lanjutnya, mempercepat proses tersebut tentu tidak dengan melanggar kaidah-kaidah uji klinis. “Kalau kita cermati, proses vaksin Nusantara ini sangat terburu-buru, tidak melakukan serangkaian uji yang lazim untuk pembuatan vaksin,” kritisnya.

Sehingga, proses pembuatan vaksin tersebut sudah di luar kaidah-kaidah yang berlaku. “Jika ingin membuat vaksin, tentu tidak boleh grasah-grusuh, ikuti saja semua proses, sehingga vaksin bisa dirasakan manfaatnya,” sarannya.

Di sisi lain, terkait efek gatal-gatal ataupun nyeri otot yang mencapai 71.4 persen dari seluruh relawan vaksin Nusantara, ia tegas mengatakan, pemerintah harus paling depan merespons. “Jika masyarakat mengalami reaksi negatif terhadap vaksin, maka pemerintah harus paling depan merespons. Misalnya, menarik kembali serta memastikan vaksin tersebut aman untuk dikonsumsi,” tegasnya.

Hal itu, ia lihat dari sisi tanggung jawab negara dalam kewajibannya menjamin kebutuhan dasar masyarakat yang meliputi sandang, pangan, papan, pendidikan, keamanan termasuk kesehatan.

Apalagi menurutnya, di masa pandemi saat ini, negara harus memprioritaskan keselamatan dan kesehatan masyarakat daripada pembangunan lainnya. “Negara tidak boleh misalnya, lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur daripada menyelamatkan kesehatan masyarakat,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *