Mediaumat.id – Terkait diundangnya pasangan g4y di podcast Deddy Corbuzier, Pemerhati Dunia Islam Ustazah Iffah Ainur Rochmah menyatakan pendukung gerakan L967 bukan gerakan kaleng-kaleng.
“Jadi gerakan tersebut tentu bukan gerakan kaleng-kaleng karena pendukung banyak pendanaan besar kemudian supporting system-nya juga diciptakan,” tuturnya dalam acara Eksplorasi Ke-2 Kupas Tuntas L967 dari Medis sampai Ideologis, Kamis (12/5/2022) di kanal Youtube TintaSiyasi Channel.
Ia menambahkan, pihak yang mendukung penerimaan aktivis L967 memiliki berbagai macam bentuk.
“Nah saya kira sebuah fakta yang tidak terbantahkan bahwa pihak yang menyuasanakaan penerimaan atau normalisasi tehadap adanya fenomena L967 ini memang muncul dalam bermacam-macam bentuk,” imbuhnya.
Ustazah Iffah, sapaan akrabnya, menjelaskan ada upaya yang mengarahkan opini agar keberadaan L967 bisa diterima.
“Yang jelas ini kan sudah kejadian ada seorang yang tadi disebut DC tadi menampilkan di media yang bisa diakses oleh publik dan tadi dikatakan memiliki pengikut belasan sampai dua puluhan juta, sekian banyak orang disuguhi sebuah tayangan atau sebuah tontonan yang mengarahkan opini untuk menerima atau menganggap biasa keberadaan kaum L967 ini,” bebernya.
Ia menyampaikan pelaku L967 memiliki posisi tawar untuk menekan pemerintah. “Gampang ditebak sebenarnya faktornya adalah mereka sudah punya cukup modal untuk menekan pemerintah dari jumlah pajak yang mereka bayarkan,” jelasnya.
Ia menambahkan, gerakan L967 juga menyasar keluarga yang memiliki taraf ekonomi lemah. “Ada pendanaan internasional yang sangat besar terhadap gerakan seperti ini di Indonesia kemudian saya juga betulnya bisa mengutip bagaimana di media tahun 2016 Mnteri Sosial Ibu Khofifah Indar Parawansa waktu itu menyatakan di Lombok ketika beliau turun lapangan beliau mendapati pengakuan dari keluarga yang anak-anak mereka terekrut gerakan L967 jadi jejak digital nanti juga bisa dicek ya. Di Lombok perekriutan L967 menyasar usia remaja dan kelompok yang secara ekonomi lemah,” bebernya.
Ia menambahkan data yang diperolah dari USAID. “Saya juga mendapati data yang diangkat dan di-publish USAID dan UNDP tentang pengembangan L967 Asia. Jadi sebuah dokumen yang mereka lansir sebagai laporan bagaimana perkembangan sosialisasi kemudian antisipasi tehadap berbagai langka-langkah yang dipotret dari lingkungn hukum dan sosial bagi orang-orang L967 laporan itu Being L967 in Asia (Menjadi L967 di Asia) tahun 2013 ada pertemuan di Bali dirancang sedemikian rupa berapa banyak organisasi yang sebagian organisasi HAM, kesetaraan gender, organisasi yang payungnya lebih sekuler dan liberal itu linier dengan apa yang dikembangkan dengan mereka yang mendukung L967,” pungkasnya.[] Sri Purwanti