Ustaz Tengku Zulkarnain: Secara Politik, Harga Diri Islam Dipreteli Habis
Mediaumat.news – Mengulik parade kezaliman jelang Ramadhan 1442 H, Ustaz Tengku Zulkarnain mengungkap secara politik harga diri Islam sudah dipreteli habis sejak zaman dulu.
“Sebenarnya kado pahit itu terjadi sejak awal-awal kemerdekaan ketika pemilu pertama sudah digelar. Jadi bukan baru-baru sekarang. Di bulan Ramadhan ini, bukan hanya secara politik, tapi secara harga diri (marwah) Islam memang dipreteli habis sejak zaman Pak Harto,” tuturnya dalam acara Diskusi Spesial Ramadhan: Parade Kezaliman Jelang Ramadhan, Indonesia Hendak Dibawa ke Mana? Ahad (18/4/2021) di kanal YouTube Khilafah Channel.
Menurutnya, zaman orde lama banyak ulama, tokoh-tokoh nasional dan tokoh-tokoh Islam yang dipenjara. “Sampai zaman Pak SBY hanya satu dua dipenjara karena kasus KUHP,” ujarnya.
Tetapi sekarang ini, ia melihat secara terang-terangan orang yang menghina agama tidak diproses. “Ada yang mengatakan ‘teroris punya agama, agamanya Islam’ tidak diproses hukum. Tetapi ketika ada satu orang ustaz memosting gambar seorang habib kemudian tokoh nasional tersebut langsung dipenjara,” ungkapnya.
Ia menilai ketika ada kejadian satu tokoh yang menghina Islam yang mengatakan ‘yang arogan adalah Islam agama yang datang dari Arab’ tidak ditangkap. ‘Teroris punya agama, agamanya Islam’ juga tidak ditangkap.
Tetapi jika dari pihak tokoh Islam di luar pendukung rezim, menurutnya, langsung diperkarakan. “Seperti HRS. Terus terang, saya merasa prihatin tuntutannya sampai 18 pasal berlapis. Kok seperti bandit besar benar ini orang?” katanya.
Bahkan, menurutnya, sampai waktu itu sidang tidak diperkenankan luring harus daring. “Kemudian tuntutan jaksa penuntut umum tidak main-main sampai hak asuh anak dicabut. Hak politik dicabut,” ujarnya.
Padahal, ia melihat koruptor yang triliunan rupiah tidak seperti itu yakni tidak dicabut hak warga negaranya dan tidak dicabut hak asuh kepada anaknya, tidak ada tuntutan sebegitu hebatnya. “Kok luar biasa sekali. Kok dosanya lebih parah dari seorang pembunuh 100 orang. Koruptor triliunan tidak sampai segitunya. Ada apa dengan negeri ini?” pungkasnya. [] Achmad Mu’it