Ustaz MIY Ungkap Rahasia Keberanian Ustaz Tengku Zulkarnain Kritik Penguasa

Mediaumat.news – Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto mengungkap rahasia keberanian almarhum Ustaz Tengku Zulkarnain mengkritik penguasa.

“Saya melihat beliau sebagai orang yang ikhlas dalam berjuang dan berdakwah. Keikhlasan itulah yang membuat dia berani mengatakan yang benar-itu benar dan yang salah itu salah dalam banyak perkara, termasuk ketika ia harus mengkritik keras penguasa atas berbagai kebijakan yang dinilainya salah, bertentangan dengan Islam bahkan memusuhi Islam,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Selasa (11/5/2021).

Menurut Ustaz MIY, dengan tegas almarhum menginginkan syariah Islam tegak di negeri ini. Karena itu, berdasar syariah pula, almarhum tegas menolak pencalonan Ahok sebagai gubernur DKI waktu itu, dan tak ragu mendukung siapa saja dan kelompok apa saja yang memperjuangkan syariah.

“Ia menolak keras pembubaran HTI dan FPI, serta kriminalisasi para ulama dan aktivis,” tegasnya.

Ustaz MIY mengaku perjumpaan terakhirnya dengan almarhum secara daring sekitar 3 pekan sebelum Ustaz Tengku Zulkarnain meninggal, persisnya pada 18 April 2021 dalam acara Diskusi Ramadhan yang diselenggarakan Khilafah Channel dengan tema Parade Kezaliman Jelang Ramadhan, Indonesia Hendak di Bawa ke Mana?

Dalam kesempatan itu almarhum mengurai cukup panjang bahwa kezaliman atas umat Islam sudah terjadi sejak awal merdeka, bahkan sebelum merdeka, berlanjut hingga masa Orde Lama, utamanya yang dilakukan oleh PKI, hingga masa sekarang.

Selain itu, lanjut Ustaz MIY, almarhum sudah menyatakan bersedia jumpa untuk wawancara di seputar sejarah perjuangan umat Islam yang akan menjadi bagian dari film Jejak Khilafah di Nusantara (JKDN) seri 2 selepas Syawal nanti.

Tapi rencana itu pasti tidak akan bisa terlaksana, karena Allah telah lebih dahulu memanggil Ustaz Tengku Zulkarnain.

“Inna lillahi wa inna ilayhi rajiuun. Saya sangat berduka atas wafanya Ustaz Tengku Zulkarnaen. Saya kenal beliau cukup lama, lebih dari 10 tahun saat bersama-sama menjadi pengurus MUI Pusat,” kenangnya.

Menurut Ustaz MIY, almarhum meninggal di bulan baik, di saat yang baik di malam 29 bulan Ramadhan. “Semoga Allah menerima segala amal shalih beliau dan mengampuni segala khilaf dan kesalahannya, serta ditempatkan di Surga-Nya. Aamiin,” pungkas Ustaz MIY.[] Joko Prasetyo

 

Share artikel ini: