Mediaumat.news – Ulama dan Cendekiawan Muslim KH Rokhmat S. Labib menegaskan hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah adalah tonggak pertama berdirinya sebuah negara yang menerapkan Islam secara kaffah.
“Yang sangat penting, hijrah adalah tonggak pertama berdirinya sebuah negara, negara yang menerapkan Islam secara kaffah,” tegasnya kepada 150 ribu lebih pemirsa acara Hijrah Bareng-Bareng yang diselenggarakan oleh Komunitas Pecinta Hijrah, Rabu (11/8/2021) secara daring.
Menurut Ustaz Labib, begitu sapaan akrabnya, Amirul Mukminin Khalifah Umar bin Khaththab menetapkan peristiwa Hijrah Rasulullah sebagai tahun pertama bagi umat Islam tentu bukan tanpa alasan.
Sebab, kata Ustaz Labib, selain peristiwa hijrah tersebut masih ada peristiwa besar lainnya yang dialami oleh Rasulullah SAW. Peristiwa-peristiwa tersebut antara lain adalah: peristiwa kelahiran nabi, peristiwa nabi menerima wahyu pertama, peristiwa Isra Mi’raj, peristiwa Perang Badar yang merupakan perang pertama umat Islam dan masih banyak peristiwa lainnya.
Sehingga Ustaz Labib memandang, Hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah merupakan momentum dan peristiwa besar. Karena setelah hijrah tersebut umat Islam akhirnya memiliki negara sendiri, yaitu negara Islam.
Ustaz Labib menilai, negara Islam yang didirikan Rasulullah SAW ini memiliki satu bentuk pemerintahan yang berbeda dengan semua bentuk pemerintahan yang lain, yaitu pemerintahan republik, kerajaan, kekaisaran dan sebagainya.
Ia membandingkan, kalau sistem pemerintahan yang lain itu semua kedaulatannya ada di tangan manusia, artinya seluruh hukum yang diterapkan dalam sistem pemerintahan itu lahir dari akal dan hawa nafsu manusia. Sedangkan negara yang ditegakkan oleh Rasulullah SAW kedaulatannya ada di tangan syara’ (syariat Islam), yang artinya hukum yang diterapkan adalah berdasarkan Allah SWT.
“Maka karena berbeda asasnya, berbeda hukumnya, maka memiliki atau berbeda coraknya dengan seluruh sistem pemerintahan, sistem negara yang ada,” ucapnya.
Ustaz Labib melihat, faktanya memang sejak itu nasib umat Islam berubah. Umat Islam yang sebelumnya tertindas dan tak berdaya di Makkah, maka sejak hijrah ke Madinah dan memiliki negara sendiri dan mengatur penduduknya dengan Islam, mereka akhirnya menjadi umat yang besar, umat yang mulia, umat yang memiliki kekuatan dan kejayaan.
Dan menurut Ustaz Labib, hingga sepanjang sejarah, 13 abad lamanya, umat Islam tetap berada dalam naungan daulah yang ditegakkan oleh Rasulullah SWT tersebut.
“13 abad bukanlah waktu yang sebentar, rentang sejarah yang demikian panjang adalah menunjukkan betapa dahsyatnya, betapa besarnya, betapa hebatnya negara yang ditegakkan Rasulullah SAW setelah hijrah dari Makkah Madinah,” pungkasnya.[] Agung Sumartono