Mediaumat.news – Ustaz Muhammad Ismail Yusanto menegaskan bahwa khilafah itu adalah bagian dari ajaran Islam yang sangat jelas. “Saya sebutkan yang sederhana sajalah, kitab fikih yang diajarkan di madrasah aliyah sampai sebelum akhirnya digeser kepada materi tarikh itu, itu di sana dikatakan fardhu kifayah,” ujarnya dalam Apa Kabar Indonesia Malam, Selasa (25/8/2020) di TV One.
Menurut Ismail, jadi siapa saja yang mengatakan bahwa khilafah itu sesat, khilafah itu bukan ajaran Islam, dia akan berhadapan dengan pemilik ajaran itu, itulah Allah SWT. “Dan siapa saja Muslim yang mengatakan begitu, semestinya tidak. Tidak pantas dilakukan itu, karena apa? Karena setiap Muslim pasti memahami bahwa fardhu kifayah itu adalah fardu bagi seluruh kaum Muslimin dan itu jelas sekali,” bebernya.
Standar Benar Salah
Karena itulah, maka tidak selayaknya juga seorang Muslim itu menghalangi dakwah saudaranya yang lain hanya lantaran karena badan hukum perkumpulan (BHP) ormas saudaranya itu dicabut pemerintah.
“Kalau soal dibubarkan Masyumi juga dibubarkan, apakah otomatis Masyumi itu salah? Itu kan soal tindakan zalim dari sebuah rezim. Jadi pembubaran tersebut tidak membuktikan apa-apa kecuali bahwa itu tidak disukai oleh rezim itu saja. Karena banyak juga partai yang salah, partai yang korup dibiarkan saja, malah diberi kekuasaan luar biasa. Apakah tidak dibubarkan itu berarti mereka benar? Enggak juga,” ungkapnya.
Karena itu, menurut Islam ukuran benar atau tidak bukan karena dibubarkan atau tidak. “Ukuran benar atau tidak menurut Islam adalah sesuai dengan ajaran Islam atau tidak? Kalau dia sesuai dengan Alquran, hadits, ijma’, qiyas maka itu dia benar meskipun mungkin di berbagai tempat tidak diterima, itu kan soal bagaimana orang memahami ya, wong Nabi saja juga dihalangi begitu rupa bahkan dituding sebagai orang gila segala macam,” ujarnya.
Namun belum selesai Ismail berbicara pembawa acara segera menyetopnya.[] Joy