Mediaumat.id – Untuk mencapai perubahan yang baik di negeri ini, Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menyeru para pemuda, agar jangan apatis atau masa bodoh dengan politik.
“Kaum muda jangan apatis dengan politik! Karena dengan langkah (politik) itu, perubahan bisa tercapai,” serunya dalam program Aspirasi: Kalau Kaum Muda Diam, Ruang Politik di Indonesia Banyak Diisi Anak Pejabat Sekuler dan Oligarki, di kanal YouTube Justice Monitor, Kamis (2/11/2023).
Agung menekankan, kesadaran politik saat ini harus dibangun karena peran pemuda sangatlah penting untuk perubahan di negeri ini. “Kiprah para pemuda, diharapkan bisa menjadi sebuah lokomotif perubahan,” ucapnya.
Untuk itu, kata Agung, kontribusi kaum muda yang potensial dibutuhkan oleh negeri ini. “Jika tidak! Maka yang akan mengisi ruang politik adalah dinasti politik, oligarki dan kaum kapitalis, karena sistem kita meniscayakan terjadinya hal demikian,” terangya.
Jangan Pasif!
Karena itu, Agung juga mendorong kaum muda untuk tidak pasif. “Jika kaum muda diam saja serta tidak melakukan amar makruf nahi mungkar, maka berbagai bencana dan kerusakan akan menimpa kita semua secara merata. Termasuk amburadulnya kondisi politik serta porak porandanya kondisi ekonomi kita,” jelasnya.
Menurutnya, kaum muda harus berbuat. Poin dasarnya adalah menghilangkan problem sistemik negeri ini, yaitu adanya kapitalisme yang akhirnya melahirkan oligarki dan dinasti politik.
“Ketika kemungkaran penguasa misalnya menjadikan kapitalisme sebagai dasar kehidupan bernegara, maka ini yang wajib kita hilangkan sesuai dengan kesanggupan yang kita miliki,” tuturnya.
Jangan Berbohong
Namun, Agung juga mengingatkan, kaum muda jangan berpolitik dengan cara berbohong. Termasuk sikap tak seirama antara ucapan dan hati.
“Kata peribahasa, lain di mulut lain di hati. Antara apa yang diucapkan, berlawanan dengan apa yang ada di dalam hatinya. Antara ucapan, berbeda dengan perbuatan, karena proses berpolitik model demikian tentu sangat-sangat tidak baik,” pesannya.
Ia juga menambahkan, ketika berpolitik kaum muda tidak boleh menyusun siasat busuk, melakukan kecurangan dan kezaliman.
“Dan kaum muda sekalian, tetap semangat dan lakukan perubahan! Sampai jumpa,” tutupnya mengakhiri. [] Muhar