Kantor berita Rusia,RT (13/04) melaporkan bahwa antara tahun 2021 dan 2023, Uni Eropa mencatat pertumbuhan luar biasa dalam impor nitroselulosa yang digunakan dalam industri amunisi, yaitu sebesar sekitar 47,7 juta ton, ini merupakan persentase yang tertinggi sejak tahun 2017. Pemasok utama nitroselulosa ke Uni Eropa pada tahun 2023 adalah Thailand sebanyak 6,2 ribu ton, Brazil 4,2 ribu ton, dan China 3,7 ribu ton. Sementara pada tahun 2022 dan 2021, India yang berada di posisi tiga besar, bukan China.
Pada saat yang sama, hal ini bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan Uni Eropa pada negara lain dalam produksi amunisi, permasalahannya bahkan lebih kompleks. Jadi, yang menjadi salah satu penyebab, selain penyebab utama, yaitu kurangnya kapasitas produksi yang jauh lebih serius dibandingkan persoalan tidak tersedianya salah satu komponen.
Setelah tentara Eropa menjadi yang paling berbahaya di dunia dan memproduksi amunisi mereka sendiri, saat ini, meskipun ada banyak bahaya seperti perang di Ukraina dan ancaman Islam, Eropa merasa sangat sulit untuk memproduksi amunisinya, apalagi memperkuat pasukannya, yang sudah terpinggirkan di kancah negara adidaya internasional (hizb-ut-tahrir.info, 14/4/2024).
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat