Mediaumat.id – Sesaat usai menyampaikan hasil pemantauan hilal Ramadhan 1444 H yang karena tidak terbukti terlihat maka hari pertama puasa jatuh pada Kamis (23/3), Direktur Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir (HT) Shalahuddin ‘Adhadah mengingatkan bahaya dari globalisasi selama ini.
“Selama beberapa dekade terakhir, globalisasi telah menjadi alat yang dibangun oleh Amerika untuk menerapkan kebijakan jahat terhadap bangsa-bangsa di dunia ini,” ujarnya dalam pers rilis Pengumuman Hasil Monitoring Hilal Ramadhan al-Mubarak 1444 H, Selasa (21/3/2023) di Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir.
Betapa tidak, lanjutnya, Ramadhan demi Ramadhan telah berlalu, dunia masih hidup di dalam krisis keuangan yang makin parah hingga sebagian besar negara di dunia menderita karena bebannya. “Tidak ada individu, lembaga swasta, bahkan pemerintah satu pun yang selamat darinya,” tandasnya.
Menurutnya, sistem kapitalis telah menguras rakyat dengan riba, monopoli, invasi ekonomi dan penjarahan kekayaan demi kepentingan perusahaan-perusahaan monopolistik dan negara-negara kapitalis terutama Amerika Serikat (AS).
Apalagi dikarenakan status Negara Cina yang menurut ‘Adhadah semakin besar, begitu pula ‘suara’ Rusia yang makin keras, serta pembangkangan negara-negara Eropa pun meningkat, AS merumuskan ulang globalisasi hingga ekonomi negara-negara tersebut kembali ke beberapa dekade ke belakang ‘di bawah’ ekonomi Amerika.
Sebutlah, ketika AS mengeksploitasi perang antara Rusia dan Ukraina dengan tujuan melemahkan Rusia dengan melibatkan Eropa dan juga Cina di dalamnya.
Artinya, AS sendiri melihat perang ini hanya untuk merealisasikan kepentingannya. “Amerika tidak peduli dengan tragedi yang disebabkan oleh perang ini terhadap rakyat Ukraina, dan guncangan ekonomi yang mengancam ketahanan pangan banyak negara di dunia,” pungkasnya.[] Zainul Krian