Umat Islam Berharap Pada Komandan Militernya untuk Mencegah Pembakaran Alquran
Setelah muncul reaksi publik yang kuat, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyerukan protes nasional pada tanggal 7 Juli 2023 untuk menegakkan kesucian Al- Quran, dan untuk berdemonstrasi menentang insiden penodaan terhadap Al-Quran baru-baru ini di Swedia. Pihak berwenang Swedia kembali melampaui batas ketika mengizinkan pembakaran Al-Quran pada hari Idul Adha yang diberkati pada tanggal 28 Juni 2023. Surat kabar DW Jerman melaporkan bahwa dua pria berdiri di luar masjid pusat Stockholm pada hari Rabu dan membakar Al-Quran, menyusul izin yang diberikan oleh pengadilan Swedia. Ini bukan pertama kalinya Al-Quran yang mulia dibakar di Swedia. Awal tahun ini, seorang politisi sayap kanan Swedia dan provokator anti-Islam Rasmus Paludan juga membakar Al-Quran yang mulia di depan kedutaan Turki di Swedia di bawah perlindungan pemerintah Swedia.
Reaksi resmi dari Swedia dan Barat secara luas telah diprediksi: Pembakaran Alquran yang mulia adalah kebebasan berbicara dan oleh karena itu nilai-nilai Barat ini akan dilindungi saat menghadapi kemarahan Muslim. Pemimpin aliansi tentara salib NATO, Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan pada tanggal 29 Juni 2023 bahwa dia memahami emosi yang disebabkan oleh pembakaran salinan Al-Quran di Swedia tetapi mendesak kompromi atas keinginan masuknya Swedia menjadi anggota NATO.
Reaksi dari para penguasa yang tak berdaya dan agen-agen dari negara Muslim, dulu dan sekarang, tidak berpengaruh pada tentara salib Eropa. Kecaman setengah hati dan tidak berarti yang dikeluarkan oleh para penguasa Muslim hanyalah suatu rutinitas, yang bahkan tidak dianggap serius oleh umat Islam. Muslim tidak memiliki harapan dari para penguasa ini dan apa yang disebut sebagai komunitas internasional dan lembaga-lembaganya seperti PBB dan organisasi Hak Asasi Manusia. Ini sebenarnya melindungi penyalahgunaan dan usaha mempermalukan Aqidah Islam dan memberikan perlindungan hukum terhadap pendudukan Barat yang brutal dan eksploitasi terhadap negeri-negeri Muslim.
Pusat harapan umat terletak pada orang-orang yang berada di Angkatan bersenjata. Mereka adalah orang-orang yang dapat mengubah arus mendukung Islam dan umat dalam hitungan jam, dengan cara memobilisasi untuk mendirikan perisai umat Islam, Khilafah. Rasulullah (Saw) bersabda, “إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ» “Sesungguhnya Khalifah adalah perisai bagi orang-orang yang berada di belakangnya dan menjadikannya pelindung.” [HR. Muslim].
Umat Islam sedang mencari Saad bin Muaz (ra) di antara komandan militernya yang akan bangkit dan membangun perisai Islam, Khilafah, dan yang akan membalas penodaan terhadap Aqidah kita dan mengakhiri ketertundukan politik dan ekonomi kita kepada Barat. Pengumuman berdirinya Khilafah saja akan memaksa orang-orang pengecut ini untuk bergegas kembali bersembunyi. Kita bisa merasakan kemarahan saudara-saudara kita di angkatan bersenjata Pakistan seperti tentara lainnya dari negeri-negeri Islam. Waktunya telah tiba untuk mengubah kemarahan dan energi ini menjadi tindakan praktis dengan memberikan Jabhah Nussrah untuk pendirian Khilafah.
Wahai para perwira militer yang tulus pada angkatan bersenjata Pakistan!
Lepaskan diri Anda dari belenggu para penguasa agen ini dan injak-injak mereka dalam perjalanan Anda untuk menegakkan Dien agung ini dalam otoritas dan pemerintahan. Umat sedang menunggu untuk memberikan semua dukungan materi dan perasaan kemarahan mereka jika Anda bergerak untuk melindungi Aqidah Islam. Di atas segalanya, Nasr Allah (Swt) sedang menunggu dan siapakah yang bisa berdiri di depan Pencipta kita?
Orang-orang telah melampaui batas dan masalah ini telah bermuara pada ketidakhormatan secara terbuka terhadap kesucian Islam seperti halnya kasus kartun Nabi kita tercinta (Saw) dan membakar Al-Quran di bawah perlindungan pemerintah Barat. Apa lagi yang diperlukan untuk memotivasi Anda dari bergerak untuk melindungi Aqidah Islam dan umat?
Memang, membela kesucian membutuhkan respons militer. Allah (Swt) berfirman,
[وَإِن نَّكَثُوا أَيْمَانَهُم مِّن بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوا فِي دِينِكُمْ فَقَاتِلُوا أَئِمَّةَ الْكُفْرِ ۙ إِنَّهُمْ لَا أَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنتَهُونَ]
“Jika mereka melanggar sumpah sesudah perjanjian mereka dan menistakan agamamu, perangilah para pemimpin kekufuran itu karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang sumpahnya supaya mereka berhenti (dari kekufuran dan penganiayaan).” [TQS Surat Al-Anfal 9:12].
At Tabari berkata, وقدَحوا في دينكم الإسلام “Dan mereka menyalahgunakan Dien Islam-mu.” Ibnu Katsir berkata, من طعن في دين الإسلام أو ذكره بتنقص “Siapa yang mencemarkan agama Islam atau menyebutkannya dengan tidak hormat.” Imam Qurtubi berkata, بالاستنقاص والحرب وغير ذلك “Dengan tidak menghormatinya, maka diperangi, dan sejenisnya.”
Barat telah mengambil sikap ideologis yang berasal dari kebencian historis dan inferioritas kompleks mereka terhadap Islam. Ini adalah benturan peradaban yang tidak dapat dimenangkan oleh pernyataan-pernyataan yang tidak berguna dari para agen, penguasa Muslim, dan tanda dari tindakan mereka. Islam membutuhkan negara untuk mempertahankan diri dan menyebarkan cahaya Islam kepada dunia. Maju dan berikanlah nussrah Anda kepada Hizbut Tahrir untuk mendirikan kembali Khilafah yang berjalan di atas Metode Kenabian yang akan melawan penodaan Aqidah yang menyerupai tindakan Khalifah Abdul Hamid II. Ancamannya terhadap Jihad melawan Prancis dan Inggris memaksa pemerintah kedua negara itu untuk membatalkan drama teater yang menghujat.
Ditulis untuk Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir oleh
Muhammad Seljuk – Wilayah Pakistan