Umat Hindu Resmikan Kuil Politeisme Gantikan Masjid Babri yang Mereka Hancurkan
Pada 22/1/2024 diumumkan bahwa Perdana Menteri India, Modi, akan berpartisipasi dalam peresmian lantai pertama sebuah kuil Hindu yang dibangun di atas reruntuhan Masjid Babri, yang mereka hancurkan pada tahun 1992 di kota Ayodhya, dimana sekitar dua ribu Muslim yang membela masjid dibunuh, yang lebih menyedihkan bahwa tidak ada pembelaan apa pun terhadap kaum Muslim yang tertindas di India, baik Pakistan maupun negeri-negeri Muslim lainnya! Umat musyrik Hindu yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata, secara keliru mengklaim bahwa masjid yang didirikan pada abad keenam belas M itu adalah tempat lahirnya “Dewa Rama”.
Penghancuran masjid dan janji pembangunan kuil politeisme bagi umat Hindu menjadi salah satu faktor keberhasilan Partai Bharatiya Janata berkuasa pada tahun 1998. Modi menggambarkan pembangunan kuil politeisme yang menggantikan kuil monoteisme sebagai sebuah pencapaian besar dan mewakili aspirasi beberapa generasi yang menantikan momen ini. Kemudian momen ini dimanfaatkan Modi untuk memenangkan pemilu yang akan digelar beberapa bulan kemudian, pada 16/5/2024.
Umat musyrik Hindu mendapatkan keberanian dalam melakukan hal ini, juga serangan-serangan lainnya terhadap Islam, kaum Muslim dan masjid-masjidnya karena diamnya rezim-rezim yang ada di dunia Islam dan kegagalan mereka dalam menghadapi dan menghalangi India, mereka tidak memprotes semua ini dengan memutuskan hubungan dengannya! Sehingga apa yang terjadi ini semakin menegaskan kepada kaum Muslim bahwa salah satu kewajiban terpentingnya adalah menggulingkan rezim-rezim yang gagal dan lemah dalam menyikapi setiap persoalan kaum Muslim, dan berjuang mendirikan Khilafah Rasyidah kedua ‘ala minhājin nubuwah (hizb-ut-tahrir.info, 25/1/2024).