Mediaumat.news – Taujihat atau seruan kebangsaan 2021 Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengajak semua elemen bangsa untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam sebuah perbedaan pendapat, dipandang sangat membutuhkan keteladanan seorang pemimpin.
“Bagaimana kita ini akan bisa mempersatukan umat, kalau tidak ada keteladanan dari pemimpin bangsa ini,” ujar Pembina PP Al Islah Bondowoso KH Thoha Yusuf Zakariya dalam Insight #69 PKAD: Taujihat Kebangsaan MUI, untuk Umat dan Indonesia Lebih Baik? Rabu (1/9/2021) di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data.
Ia menilai, selain mengantisipasi terjadinya polarisasi bangsa, keteladanan pemimpin juga dibutuhkan dalam upaya mengajak umat agar peduli dengan urusan bangsa yang cukup kompleks. Apalagi ketika umat saat ini berada pada kecenderungan tidak mau terlibat dalam urusan amar makruf nahi mungkar.
Bahkan dari sisi para politisi partai politik, terdapat anggapan bahwa setelah menang pemilu, mereka terkesan meninggalkan umat. “Mereka berpartai politik itu, kalau menang ya untuk mereka. Setelah itu enggak menyentuh umat, enggak menyentuh masyarakat. Ya sudahlah biarin aja. Enggak usah diurus negara ini,” ucapnya menirukan tudingan sebagian kalangan.
Lemah Iman
Kondisi umat saat ini yang sudah tidak mau peduli dengan urusan bangsa dan negara, menurutnya dikarenakan beberapa hal. Di antaranya lemahnya iman, akidah, ilmu, solidaritas, persaudaraan dan ekonomi. “(Namun) puncak dari pada ini semuanya adalah masalah iman. Ini masalahnya, iman,” tegasnya.
Padahal telah disebutkan, bahwa iman merupakan kekuatan yang mampu menyangga dan menyelamatkan hidup manusia dengan mengantarkan seseorang berbenah dalam kebaikan, perbaikan dan kesuksesan. “Kita tahu bahwasanya kekuatan sebuah bangsa itu ternyata karena keimanan penduduknya,” tandasnya.
Oleh karena itu, agar keimanan umat benar-benar kuat, sekali lagi ia berharap, pemerintah memberikan teladan yang baik dengan senantiasa ingat kepada Allah SWT. “Karena itulah saya ingatkan, yuk terus dzikrullah,” ajaknya.
Tidak hanya itu, menghidupkan malam dengan qiyamullail atau shalat Tahajjud ditambah dengan memperbanyak tilawah Al-Qur’an, juga sangat ia sarankan. “Jangan lupa, itu dalam rangka meningkatkan persenjataan, memperkuat persenjataan iman kita,” pungkasnya.[] Zainul Krian