Pondok Pesantren Darut Tauhid, Ketawang, Purworejo, Jawa Tengah, yang diasuh oleh K.H. Ainur Rofiq, menjadi tempat diselenggarakannya Mudzakarah Ulama wilayah eks Karesidenan Kedu. Sekitar seratus ulama dan asatidz dari seluruh wilayah Kedu hadir memenuhi undangan KH. Ainur Rofiq.
Mudzakarah Ulama tersebut dilaksanakan pada Kamis (26/4) malam hari, tema “Khilafah Ajaran Islam, Solusi Untuk Negeri”. Acara ini dimaksudkan untuk menyatukan tekad para ulama melawan kriminalisasi ajaran Islam Khilafah yang santer akhir-akhir ini.
Dalam sambutannya, K.H. Ainur Rofiq menyampaikan, “Jangan pernah berhenti berjuang untuk dakwah. Seperti orang berenang kalau berhenti maka akan tenggelam.”
Pembicara lainnya, K.H. Ahmad Fadholi, Pengasuh Pondok Pesantren Nahdhotul Muslimat Surakarta, menegaskan kewajiban kaum Muslim untuk mengikuti Islam secara kaaffah (keseluruhan). “Dan salah satu ajaran Islam itu adalah Khilafah.” Ungkap beliau dalam pemaparan materi.
Beliau juga menyampaikan bahwa perkara Khilafah dan Khalifah ini banyak disampaikan dalam Al-Qur’an, Hadits, Ijmak Shahabat, dalam perkataan para Ulama.
Dalam Mudzakarah Ulama ini juga disampaikan kalimah min al-Ulama dari perwakilan Ulama yang hadir. Diantaranya beliau berasal dari daerah Wonosobo, Magelang, Purworejo, dan Kebumen.
Salah satu kalimah min ulama disampaikan oleh Kyai Maskuri. Beliau menyampaikan bahwa banyaknya bencana di negeri ini karena catatan amal yang naik ke langit tertulis maksiat, maka Allah pun turunkan bala dari langit.
“Padahal selama tidak diterapkan syariat ya maksiat teruskan. Maka kita ini sebenarnya penerus khulafa yang lalu… Memakmurkan bumi dengan syariahnya…” kata Kyai yang berasal dari Seren, Purworejo tersebut.
Suasana khidmat selama acara ini memperteguh komitmen para ulama Kedu untuk berjuang dalam dakwah Islam.
“Kami siap menjadi garda terdepan membela kriminalisasi terhadap ide Islam seperti Khilafah.” Kata salah seorang peserta.[]
Sumber: shautululama.com