Ulama Jateng: Pajak Tinggi, karena Meniru Negara Kapitalis

Ulama Jawa Tengah Dr. Muhammad Sholahuddin menyatakan pemerintah Indonesia memungut pajak tinggi meniru model negara kapitalis.

“Kenapa pajak negara kita tinggi? Karena kita meniru model negara kapitalis,” ujarnya dalam acara Multaqo Ulama se-Jateng: Kado Tahun Baru, Kenaikan Pajak PPN 12% Berkah atau Musibah? Bagaimana Pandangan Dalam Islam? di Klaten, Ahad (26/1/2025).

Dalam negara kapitalis, jelasnya, model anggaran yang dilakukan baik pemasukan dan pengeluarannya tidak memandang halal-haram.

“Maka ketika anggaran defisit, hal yang dilakukan adalah utang riba dan memungut pajak dari rakyat,” jelasnya.

Berbeda dengan Islam, ujarnya, yang pemasukan anggarannya dari kepemilikan umum, seperti hasil kekayaan sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah.

“Maka bisa dijamin dengan melimpahnya sumber daya alam, sudah bisa bisa menutup pengeluaran negara,” bebernya.

Maka jika dibandingkan sistem Islam (khilafah) dengan sistem kapitalis, tuturnya, sangat berbeda.

“Negara kapitalis pasti tekor/defisit dan akan ditutup dengan utang riba dan mengambil pajak dari rakyat,” pungkasnya.[] Setiyawan Dwi

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: