Ulama dan Tokoh Kasepuhan Jombang: Tolak Perppu Ormas
Mediaumat.news – Pada hari Jum’at (15/9) selepas Isya’, lebih dari 20 ulama, tokoh masyarakat dan pemuda menggelar diskusi seputar Perppu Ormas no 2/2017 di kediaman tokoh masyarakat, Haji Kaderi, Candimulyo, Jombang.
Acara tersebut berjalan santai sekitar satu jam namun penuh pesan bermakna. Di antara ulama dan tokoh masyarakat yang hadir adalah KH. Farid Ma’ruf (Pengasuh PP Al Mimbar Jombang), KH. Misbah Halimi (Dosen senior Universitas Hasyim Asyari Tebuireng Jombang), Damar Panuluh (Mubaligh asal Perak Jombang), Abah Indrawan Sugiarto, penggagas komunitas Gowes Syar’i. Turut hadir juga dari tokoh pemuda Rifky Abdillah, Aktivis Mahasiswa dari Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (Unwaha) Tambakberas Jombang.
Dalam kesempatan pertama, KH Farid Ma’ruf menyebutkan bahwa perppu ormas no 2 tahun 2017 yang baru saja disahkan oleh pemerintah dua bulan lalu adalah keputusan dzalim yang harus ditolak, karena itu adalah alat penguasa untuk membungkam sikap kritis umat, khususnya dakwah Islam.
Maka beliau mengajak segenap peserta yang hadir untuk menolak perppu itu. “Saya ikut dalam penolakan (Perppu Ormas) itu. Kita niati sebagai partisipasi. Kita tunjukkan. Ini kita punya kekuatan semacam ini. Ini kita tunjukkan. Ini adalah bentuk jihad kita saat ini”, kata KH Farid Ma’ruf malam itu.
Sementara KH Misbah Halimi mengungkapkan bahwa memang saat ini umat Islam sedang dipecah belah sehingga mudah dibenturkan. Selain saat ini umat Islam disudutkan dengan perppu ormas, pada saat yang sama umat Islam juga didzalimi dengan adu domba, sehingga tidak dapat bersatu, bahkan untuk menyelamatkan muslim Rohingya sekalipun. Beliau berujar, “Karena nasionalisme, kita dibenturkan. Dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk Rohingya”.
Ustadz Damar Panuluh. Beliau berpesan bahwa kita (Umat Islam) harus senantiasa setia di barisan penolakan perppu ormas ini, sebab perppu ini jelas-jelas merugikan umat Islam. “Kita tidak boleh diam. Harus ada yang berani menekan dan tegas menolak kebijakan dzalim itu”, kata Ustadz Damar menyeru kepada para peserta.
Di akhir sesi, semua peserta sepakat menyatakan menolak perppu ormas dan siap mendukung aksi atau upaya apapun untuk memperkuat gelombang penolakan itu, semata-mata demi kebaikan Islam dan kaum muslimin.
Acara kemudian diakhiri dengan doa, dipimpin oleh KH Misbah Halimi, dan diamini seluruh hadirin. Lalu dilanjutkan dengan ramah tamah serta foto bersama.[]