Mediaumat.info – Ulama Aswaja Jawa Timur KH Laode Heru Elyasa menyatakan yang merusak demokrasi itu adalah presiden sendiri yang tengah merintis politik dinasti dan disebut sebagai Raja Jawa oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
“Yang merusak demokrasi itu adalah presiden sendiri,” tuturnya dalam Multaqo Ulama Aswaja Jawa Timur dan Tokoh Jatim: Demokrasi Rusak Parah! Ikut Partai Opportunis atau Ikut Ulama Pejuang Khilafah? di kanal YouTube Multaqo Ulama Aswaja TV, Ahad (24/8/2024).
Kiai Laode menjelaskan, konsep kerajaan diterapkan pada konsep demokrasi enggak tepat. Alasannya, dalam sistem kerajaan itu yang berkuasa raja sementara demokrasi yang berkuasa kedaulatan di tangan rakyat.
“Demikian pula demokrasi tidak bisa diletakan dalam konsep Islam karena demokrasi itu kedaulatan di tangan rakyat, hawa nafsu rakyat, hawa nafsu manusia, sementara dalam Islam itu kedaulatan itu di tangan syariat, di tangan Allah SWT yang tidak bisa diintervensi oleh siapa pun, walaupun dia seorang penguasa,” tegasnya.
Kiai Laode mengutip yang disampaikan oleh Al-Allamah Syeikh Taqiyuddin an-Nabhani tujuan dakwah lil isti’na fi hayati fil Islam, melanjutkan kehidupan Islam. Sehingga, Islam ini tidak bisa melalui proses demokrasi.
“Demokrasi itu seperti kendaraan, dirusak oleh supirnya, dirusak oleh penumpangnya dan ormas Islam kaffah tidak ada di dalam kendaraan itu,” ujarnya.
Jadi, tandasnya, jangan tuduh-tuduh lagi ormas Islam kaffah merusak demokrasi. “Demokrasi dirusak oleh para pendukungnya,” pungkasnya. [] Muhammad Nur
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat