Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo: Cengkraman Oligarki di Balik Kelangkaan Migor

Mediaumat.id – Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo menilai ada cengkraman oligarki di balik kelangkaan minyak goreng dan tragedi Wadas.

“Cengkraman oligarki di balik kelangkaan minyak goreng dan tragedi Wadas, sistem Islam solusinya,” ujar Pengasuh Majelis Taklim Nurul Furqon Kiai Ishaq dalam acara Live Multaqa Ulama Aswaja Tapal Kuda: Cengkeraman Oligarki Di Balik Kelangkaan Minyak Goreng dan Tragedi Wadas, Sistem Islam Solusinya, Kamis (17/3/2022) di kanal YouTube Bromo Bermartabat.

Karena menurutnya, dalam sistem demokrasi penguasa hanya memihak para kapitalis sehingga kebijakan dan peraturan dibuat bukan untuk kepentingan rakyat.

“Hakikatnya yang berkuasa bukanlah orang-orang yang duduk dalam jabatan pemerintahan. Akan tetapi yang berkuasa adalah para kapitalis tersebut. Yang di dalam ilmu ketatanegaraan disebut dengan oligarki,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia menjelaskan, untuk membuang jauh-jauh sistem demokrasi yang hanya melahirkan penguasa yang berpihak, melayani dan menjalankan kepentingan oligarki, justru mengabaikan dan menyengsarakan kepentingan rakyat.

“Maka tidak heran kasus Wadas terjadi, karena penguasa melayani dan menjalankan kepentingan oligarki. Begitu pula di balik langkanya minyak goreng ada oligarki yang bermain di sana,” jelasnya.

Lalu kiai muda yang turun gunung ini juga menjelaskan, untuk menghentikan proyek moderasi agama, deradikalisasi, war on terrorism, kriminalisasi ajaran Islam, persekusi ulama yang merupakan implementasi dari sekularisme dan kapitalisme dengan tujuan untuk memisahkan Islam dari kehidupan dan negara, menjauhkan umat Islam dari agamanya.

“Buahnya, umat Islam khususnya di Indonesia saat ini telah benar-benar dijauhkan dari ajaran agamanya, dijauhkan dari penjaga agamanya yakni para ulama,” ujarnya.

Ia menyerukan kepada para ulama untuk ngopeni umat agar mereka tetap dekat dengan ajaran agamanya, bersama para ulama menjaga, menjalankan dan memperjuangkan agamanya.

“Wajib hukumnya bagi para ulama untuk terjun secara langsung, mengembalikan izzul islam wal muslimin, dengan berjuang menegakkan kembali khilafah islamiah,” pungkasnya[] Lukman Indra Bayu

Share artikel ini: