Tak peduli jauhnya jarak, jika ada kemauan pasti ada jalan. Semangat inilah yang ditujukkan oleh ulama Madura untuk menghadiri undangan Ijtima’ Ulama Aswaja Jawa Timur di Ponpes Basmallah, Bangsal, Mojokerto.
Tak terima atas persekusi sejumlah ulama dan pegiat dakwah Islam, ulama Madura pun siap menjaga dan mengawal para ulamanya.
“Kami tidak terima ulama dipersekusi, ulama adalah penjaga NKRI yang telah berjuang untuk kemerdekaan negeri ini. Kami siap menjaga ulama dari persekusi”, tegas Kyai Khairil Anwar selaku koordinator rombongan ulama Madura.
Rombongan ulama dari Madura ini penuh perjuangan untuk sampai lokasi. Mereka harus menempuh perjalanan selama 7 jam lebih. Karena dorongan keimanan dan semangat persaudaraan untuk menjaga ulama mereka hadir memenuhi undangan Ijtima’ ini.
Dengan didampingi sejumlah muhibbinnya ulama Madura hadir antara lain: Kyai Ahmad Bajuri, Ponpes An Nahrawi Sumenep, Kyai Nuruddin, MT Ar Royan Sumenep, Kyai Fauzi MT Al Ihsan, Sumenep, Kyai Khairil Anam, MT At thayyibin, Sumenep, Ustad Khalid Syaifullah, MT Nurul Huda, Pamekasan, Ustad Hasin, MT Taqarrub Ilallah, Sampang, Ustad Ayub, MT Majelis Cinta Quran, Bangkalan.
Dalam ijtima’ ulama kali ini, Ulama Madura sepakat untuk menolak segala bentuk persekusi terhadap ulama dan pegiat dakwah Islam. Mereka akan selalu mengawal para ulama dalam menghadapi persekusi dari oknum yang tidak suka jika kaum muslimin berjaya. []
Sumber: news.shoutululama.org