UIY Ungkap Dua Faktor yang Membuat Al-Qur’an Dicampakkan

 UIY Ungkap Dua Faktor yang Membuat Al-Qur’an Dicampakkan

Mediaumat.info – Setidaknya ada dua faktor yang membuat ayat-ayat Al-Qur’an diletakkan di bawah ayat-ayat konstitusi atau dicampakkan di negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Hal itu dinyatakan Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) dalam Diskusi Online Media Umat: Ayat Suci di Atas Ayat Konstitusi, Refleksi Nuzulul Qur’an, Ahad (31/3/2024) di kanal YouTube Media Umat.

Pertama, umat Islam sendiri. Umat Islam ini, menurut UIY, telah kehilangan identitas sebagai sebuah umat memiliki sebuah petunjuk yang sangat lengkap, syamil wa kamil (menyeluruh dan sempurna).

Karena, jelasnya, ini hari petunjuk Al-Qur’an itu diimani sebagian dan diingkari sebagian sebagaimana Allah ingatkan dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 85.

“Meski ini ayat turun berkenaan dengan perilaku orang-orang Yahudi, tetapi kita tahu ibrah satu ayat itu diambil dari umumnya lafadz dan khususnya sebab, karena itu ayat ini berlaku untuk kita apalagi Al-Kitab di situ nama lain dari Al-Qur’an, jadi ini sesungguhnya peringatan bagi umat Islam untuk jangan berperilaku seperti itu, beriman kepada Al-Qur’an sebagian dan ingkar pada sebagian lain,” jelasnya.

Kedua, umat Islam berada dalam satu sistem kehidupan atau sistem politik yang sekuler, yakni sebuah paham atau cara pandang yang tidak mendasarkan moralitas kepada satu agama.

“Satu definisi yang lebih rasional itu dikemukakan oleh Muhammad Ghazali, yang dia sebutkan, sekulerisme itu adalah membangun struktur kehidupan di atas landasan selain Islam,” ungkapnya.

Adapun yang dimaksud membangun struktur kehidupan, kata UIY, adalah mengatur kehidupan masyarakat dan negara itu tidak berdasarkan kepada ajaran Islam.

“Jadi satu sisi kita ini menjalankan perintah Allah tapi di sisi lain ketika kita ingin menjalankan pada saat atau dalam konteks kenegaraan kita tidak bisa melakukannya, karena bertabrakan dengan sistem yang ada, itu bisa disebut sebagai sebuah keadaan yang kita ini dipaksa untuk hidup sekuler,” tuturnya.

Sekulerisme

Menurut UIY, sekulerisme ini bukanlah sistem yang berdiri sendiri atau sistem yang ada secara begitu saja di dunia Islam.

“Sekulerisme itu adalah ideologi yang belakangnya itu ada sebutlah empunya atau pemiliknya. Yang empunya ini (berupaya) agar ideologi ini menyebar dan diterapkan khususnya di dunia Islam,” jelasnya.

Alasanya, beber UIY, bila dunia Islam itu bisa disekulerkan maka keinginan atau misi untuk menguasai dunia Islam itu menjadi lebih mudah, karena lebih mudah menaklukkan orang yang sama pikirannya daripada orang yang berbeda, apalagi melawan pikiran yang mau menaklukkan atau melawan pikiran tersebut.

“Jadi di situlah kita bisa melihat bahwa sekulerisme itu alat penguasaan atau hegemoni dunia Barat kepada Islam,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *