Mediaumat.info – Meluruskan persoalan yang setiap tahun berulang yakni perayaan Natal yang dianggap oleh sebagian orang jika tidak ikut merayakan maka tidak toleran, dinilai Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) bahwa toleransi itu bukan partisipasi.
“Toleransi itu bukan partisipasi,” ungkapnya dalam video Toleransi Bukan Partisipasi, Senin (25/12/2023) di kanal YouTube UIY Official.
Menurutnya, toleransi itu adalah tidak menggangu perayaan hari besar mereka. “Jadi, ketika mereka merayakan Natal, kita membiarkan, itulah toleransi kita, tidak sampai ikut serta,” jelasnya.
Ini hari, lanjut UIY, ada pemahaman toleransi yang menurutnya kebablasan, seolah-olah jika tidak partisipasi maka tidak toleransi. “Hingga sekarang itu, ada banyak orang Islam, itu yang di berbagai instansi atau lembaga itu bukan hanya hadir bahkan menjadi panitia, itu saya kira sudah kebablasan,” tegasnya.
Parahnya lagi, hari ini toleransi itu dikaitkan dengan radikal, karakter radikal yang sering diangkat itu di antaranya adalah intoleran yang berujung pada teroris. Itu menurut UIY mendesak umat Islam untuk menerobos batas-batas keyakinan agama. Padahal, lanjutnya, di situ ada batas yakni batas keimanan, tauhid.
“Kita bisa mengatakan justru kalau mereka itu memaksakan kita untuk menerobos batas-batas keyakinan kita, mereka itulah yang tidak toleran. Mestinya kan sudah tahu bahwa kita itu tidak bisa meyakini itu, tidak bisa ikut serta, ya sudah sampai di situ, tidak boleh dipaksakan,” pungkasnya.[] Ade Sunandar