UIY: Tantangan Besar Kita adalah Konsolidasi

Mediaumat.news – Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) mengingatkan, tantangan besar umat Islam saat ini adalah konsolidasi. “Tantangan besar kita adalah konsolidasi,” tuturnya dalam acara Silaturrahim MPUI-I bersama Ulama dan Tokoh Umat, Rabu (22/9/2021) di Jakarta.

Menurutnya, inilah peran Majelis Permusyawaratan Umat Islam Indonesia (MPUI-I) sebagai mediator. “Hanya saja mediasi atau konsolidasi itu penting dilakukan pada pucuk pimpinan,” ujarnya.

UIY menjelaskan, umat Islam harus menyadari tentang strategi musuh untuk memperlemah umat Islam yakni strategi belah bambu. “Mengadu domba sesama kelompok Islam. Bahkan ada yang ‘bergembira’ dan menjadi pendukung ketika kelompok Islam seperti HTI dan FPI dibubarkan. Ini adalah bagian dari politik belah bambu dan pecah belah,” tegasnya.

UIY mengingatkan, upaya-upaya ini harus segera dihentikan di tengah-tengah umat. “Di situlah perlunya konsolidasi. Baik itu konsolidasi pikiran, gerakan maupun tindakan,” ungkapnya.

Apalagi, menurutnya, saat ini umat Islam menghadapi kondisi yang berat yaitu rezim sekarang ini mengarah kepada rezim sekuler radikal. “SBY memang sudah sekuler, tapi sekarang ini ditambah satu lagi yaitu radikal. Itu tampak dari menguatnya islamofobia dengan isu-isu radikalisme yang mengarah kepada anti Islam dan memojokkan umat Islam,” jelasnya.

Bahkan yang perlu kita waspadai, kata UIY, ada upaya yang mengarah kepada menghabisi pendidikan Islam pada level-level dasar seperti PAUD atau sekolah dasar Islam terpadu. “Karena bagi mereka, di universitas sudah bisa mereka lakukan dengan mendudukkan rektor yang menjadi pilihan presiden sehingga perguruan tinggi bisa dikontrol. Dan upaya-upaya berikutnya ini, pada tingkat dasar menengah karena mereka melihat sekolah dasar ini mereka tuding sebagai tempat bersemainya radikalisme,” bebernya.

“Ini harus segera dihentikan. Di situlah perlunya umat ini agar segera melakukan konsolidasi untuk menghentikan rezim sekuler yang semakin radikal ini,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini: