UIY: Sia-Sia Berharap pada PBB!

Mediaumat.id – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menyatakan sia-sia mengharapkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk bisa mewujudkan harapan-harapan dunia seperti perdamaian dunia, saling menghormati dan lain sebagainya.

“Saya kira sia-sia kita mengharapkan PBB untuk bisa mewujudkan harapan-harapan dunia internasional tentang terjadinya perdamaian, kemudian saling menghormati, tidak intervensi segala macam. Yang berlaku ini hari itu justru prinsip/adagium ‘yang kuat’ itu yang benar,” ungkapnya dalam acara Fokus: Ramai Soal Piagam PBB, Begini Seharusnya Kita Bersikap! Di kanal YouTube UIY Official, Senin (13/2/2023).

Menurutnya, pada faktanya banyak peristiwa kekerasan bahkan perang yang terjadi tanpa bisa dihentikan oleh PBB. Bahkan meskipun sudah membuat resolusi baik di sidang umum maupun dewan keamanan.

Misalnya, lanjut UIY, dalam kasus Israel-Palestina ada lebih dari 33 resolusi PBB yang ditujukan kepada Israel yang intinya itu menghendaki Israel untuk mundur dari wilayah itu, menghentikan kekerasan, serangan atau invasi, namun tidak pernah dipenuhi. Bahkan PBB tidak berdaya apa-apa. Artinya, Israel tetap saja melakukan.

“Ini saya kira satu jumlah yang menunjukkan secara faktual bahwa PBB itu sama sekali tidak berdaya,” tegasnya.

Menurutnya, Piagam PBB bagus (jikalau memang sepakat bagus) itu hanya di atas kertas, tapi realitasnya tidak terwujud. “Ketika realitas tidak terwujud maka sesungguhnya keberadaan PBB dalam menjaga perdamaian itu juga tidak berfungsi sama sekali,” jelasnya.

Menata Kehidupan?

Selain itu, menurutnya bagaimana PBB mampu menata kehidupan internasional, menempatkan bangsa-bangsa itu secara sama, namun pada kenyataannya ada beberapa negara yang memiliki privilege (hak veto).

UIY menyatakan, PBB nyata-nyata dikendalikan oleh negara pemenang perang. Karena itu, segala hal yang bertentangan dengan kepentingan negara-negara besar khususnya Amerika pasti akan mentah.

Karena itu, menurutnya, ke depan PBB tidak bisa diharapkan. “Bisa mengaca ini hari. Ini hari tidak ada kita melihat bukti kemampuan untuk menjaga perdamaian. Kalau ini hari tidak, apa bedanya dengan masa depan, kurang lebih akan sama seperti itu,” pungkasnya.[] Ade Sunandar

Share artikel ini: