Mediaumat.id – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menyerukan umat tak boleh berdiam diri terhadap fenomena antusiasnya publik menyambut rencana konser grup musik yang kerap dukung LGBT, Coldplay, manggung di Jakarta pada 15 November 2023 mendatang.
“Kita ini tidak boleh tinggal diam terhadap fenomena itu,” imbaunya dalam Fokus: Coldplay & Fenomena Hedonisme, Ahad (21/5/2023) di kanal YouTube UIY Official.
Pasalnya, seperti diketahui bersama, melirik atribut mereka di banyak konser, Coldplay khususnya Vokalis Chris Martin kerap menggunakan aksesoris pelangi, mulai dari syal, kain mirip selendang, bendera, gelang tangan, hingga kaos dengan ornamen pelangi.
Dengan kata lain, grup musik dari Inggris ini dikenal sebagai pendukung dengan kesan mempromosikan perilaku seks menyimpang lesbian, gay, biseksual dan transgender atau biasa disingkat LGBT, di setiap konsernya.
Maka itu, lanjut UIY, apabila dibiarkan bisa jadi masyarakat bakal menganggap fenomena ini sebagai sesuatu yang lumrah/lazim.
“Yang terjadi adalah lumrahisasi hedonisme, lumrahisasi budaya hedonistik, yang itu kemudian melunturkan banyak sekali hal-hal lain yang semestinya harus ditegakkan di tengah-tengah masyarakat,” khawatirnya.
Lantaran itu, agar Islam tidak menjadi nilai personal saja, yakni hanya mampu memberikan pertahanan moral kepada individu, atau paling jauh level keluarga, kaum Muslim tidak boleh meninggalkan aktivitas amar ma’ruf nahi mungkar.
Idealnya, kata UIY, peran ini diambil langsung oleh negara. “Memang yang paling ideal itu, itu diadopsi, atau peran itu (amar ma’ruf nahi mungkar), itu diambil oleh negara,” tandasnya.
Hiburan Menurut Islam
“Tidak ada yang menolak hiburan atau siyahah, (bahkan) Nabi juga pernah ditanya soal siyahah” paparnya.
Terlebih, lanjutnya, sebagaimana keterangan Syekh Khalid Muhammad Khalid di dalam salah satu bukunya, Nabi SAW adalah sosok manusia yang juga membutuhkan hiburan, bahkan berupa candaan.
“Jadi hiburan dalam Islam itu ada. Musik itu ada ya kan? Kemudian syair-syair itu ada,” beber UIY, seraya menekankan bahwa hiburan yang ia maksud bukanlah yang bisa mengundang kemaksiatan.
Kendati demikian, kata UIY menukil satu hadits sahih riwayat Imam Abu Dawud, pesiar umat Islam yang paling utama adalah jihad fisabilillah.
“Dari Abu Umamah RA, bahwa ada seorang pria berkata, ‘Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk berpesiar.’ Maka Nabi SAW bersabda, ‘Sesungguhnya pesiar umatku adalah berjihad fi sabilillah Azza wa Jalla’,” demikian bunyi hadits tersebut.
Sehingga, agar tidak hanya menjadi kesenangan badaniah, suatu hiburan mestinya diletakkan di dalam kerangka membangun ketaatan dan keimanan kepada Allah SWT. “Setidaknya tidak mengajak maksiat itu, itu yang paling minim,” pungkasnya.[] Zainul Krian