UIY: Rugi Besar, Korbankan Nikmat Akhirat Untuk Dunia

Mediaumat.id – Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menyatakan, suatu kerugian besar bagi siapa pun yang mengorbankan nikmat akhirat demi dunia.

“Kerugian besar (bagi) siapa pun yang mengorbankan yang banyak, abadi pula, untuk sedikit,” paparnya dalam satu unggahan video, Kamis (27/4/2023) di kanal Tiktok Ust Ismail Yusanto.

Sebagaimana karakter dari para pimpinan kaum Muslim, sebut saja dari Kabilah Qayi, cikal bakal Kekhilafahan Utsmaniah, lanjut UIY, mereka senantiasa mengorientasikan kehidupan dan memandang dunia dengan kacamata akhirat.

Terkait itu, ada satu nasihat Orhan Ghazi, penguasa Kekhilafahan Utsmaniah Kedua yang berkuasa pada 1323/4 sampai 1362 M, yang menurut UIY penting, kepada anaknya, Murad I, yang kelak menjadi pemimpin Utsmani Ketiga dan berkuasa antara tahun 1361 hingga 1389 M.

“Bila kau menggunakan kacamata akhirat sungguh tak ada satu pun nikmat dunia yang layak kau pertukarkan dengan nikmat akhirat yang telah dijanjikan oleh Allah,” kutipnya.

Untuk diketahui, Orhan adalah anak lelaki Osman dan cucu dari Sulaimansyah, seorang pemimpin Kabilah Qayi yang UIY sebut sebelumnya.

Pun, Osman adalah putra dari Ertugrul yang menurut UIY, berperan penting dalam perjuangan menghadapi dua kekuatan besar ketika itu.

“Byzantium dari arah matahari tenggelam dan kekuatan Mongol dari arah matahari terbit,” terangnya.

Lantas, melalui tangan Ertugrul dan Sulaimansyahlah kemudian terlahir pemimpin-pemimpin hebat seperti Osman, Orhan dan Murad.

“Dari anak keturunan mereka terlahir Muhammad al-Fatih, sang penakluk Konstantinopel dan pelanjut kejayaan era kekhilafahan hingga runtuh pada tahun 1924,” ulasnya, menambahkan.

Artinya, semua sikap dan karakter ini tertanam kokoh di kalangan mereka. Ditambah, kata UIY kembali, ada satu paling menonjol sebagaimana nasihat Orhan kepada Murad tadi.

“Karakter paling menonjol dari kabilah ini adalah teguhnya mereka kepada Allah SWT, keimanan kepada Allah, kemudian ketaatan kepada syariah dan keberanian dalam jihad,” sebutnya.

Tak Sebanding

UIY juga menyampaikan, bahwa sikap demikian adalah benar adanya. “Ini benar sekali karena sesungguhnya nikmat apa pun yang ada di dunia ini tak sebanding dengan nikmat yang bakal kita terima di akhirat nanti,” ujarnya.

Bahkan telah dijelaskan Nabi SAW di dalam hadits riwayat Imam Muslim no. 2868, yang artinya, ‘Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut’.

“Itulah nikmat dunia. Sementara nikmat akhirat adalah samudra seisinya,” ungkapnya, memaknai.

Sehingga, kata UIY, orang paling kaya di dunia semisal Elon Musk, yang konon memiliki kekayaan lebih dari Rp3.800 triliun sekalipun, tetap tidak lebih dari air yang menetes di ujung jari itu.

Karenanya sekali lagi, termasuk kerugian besar bagi siapa pun yang mengorbankan nikmat akhirat yang banyak hanya untuk nikmat dunia yang sedikit.

“Faktanya kita tidak punya itu (kekayaan seperti yang dimiliki Elon Musk). Sudahlah sedikit, sementara pula. Rugi besar, rugi besar,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini: