UIY: Poin Penting Isra Mi’raj, Tumbuhkan Iman Sebagaimana Imannya Abu Bakar

 UIY: Poin Penting Isra Mi’raj, Tumbuhkan Iman Sebagaimana Imannya Abu Bakar

Mediaumat.id – “Kalau ada poin penting yang mesti kita catat dalam setiap peringatan Isra Mi’raj, adalah bagaimana umat Islam meningkatkan keimanan seperti imannya Abu Bakar,” tukas Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) dalam Talkshow Peringatan Isra’ Mi’raj 1444 H: Indonesia Berkah dengan Islam Kaffah, Sabtu (18/2/2023).

Ia lalu mengutip hadis riwayat Imam Tirmidzi yang mengatakan, “Andaikan imannya Abu Bakar ditimbang dengan imannya seluruh penduduk bumi, maka imannya Abu Bakar itu yang unggul.”

UIY memberikan contoh iman kepada sampainya Rasul ke Sidratul Muntaha. “Dalam hitungan sederhana saya, jika Sidratul Muntaha itu ada di ujung semesta yang bisa diamati itu jaraknya kurang lebih 4,5 triliun kali kecepatan cahaya. Jadi tidak mudah memahami Isra Mi’raj. Tetapi bagi Sayyidina Abu Bakar itu enteng saja, Abu Bakar bilang, ‘Aku pasti akan mempercayai dia (Rasulullah SAW) andai dia menceritakan sesuatu yang lebih dari itu,” ungkapnya.

Jadi, lanjutnya, Abu Bakar itu sedang menunjukkan kepada kaum Muslim tentang bagaimana mempercayai perkara akidah yaitu bertumpu pada dalil. “Pada waktu itu Abu Bakar bertumpu kepada Nabi Allah, tapi ini hari Nabi sudah tidak ada, sehingga ini hari kita bertumpu pada apa yang datang kepada kita dari Nabi yaitu Al-Qur’an dan hadits,” tegasnya.

Akidah dan Syariah

UIY menegaskan dengan meminjam istilah dari Syekh Muhammad Syaltut bahwa risalah Islam itu ada akidah dan syariah yang bersumber dari Al-Qur’an.

“Semestinya sikap umat Islam terhadap syariah Islam seperti yang disebut dalam Al-Qur’an yaitu mendengar dan taat. Ini sangat rasional karena telah beriman kepada yang membawa syariat. Begitu kita percaya maka disuruh apa saja mau,” yakinnya.

Ia lalu mengibaratkan seperti pasien yang sangat percaya pada dokter. Apapun yang dokter suruh dilaksanakan. “Kita percaya saja sama dokter padahal dokter itu sering malapraktek tapi tidak membuat berkurang kepercayaan kita kepada dokter. Buktinya kalau kita sakit ke dokter lagi,” sindirnya.

Nah, kalau kepada dokter saja bisa manut begitu rupa, ucap UIY, kenapa kepada Allah SWT yang tidak pernah melakukan malapraktek tidak percaya?

“Karena itu sami’na wa atha’na (Kami dengar dan kami taati) itu rasional. Isra Mi’raj menjadi momen untuk menghantarkan, menanamkan, mengokohkan, betul-betul yakin bahwa Nabi Muhammad itu hak, Al-Qur’an hak, risalah Islam hak dan pasti lebih baik,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *