Mediaumat.id – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto membantah dengan tegas upaya perjuangkan syariah Islam dengan aksi ledakan bom bunuh diri sebagaimana yang terjadi di Kepolisian Sektor (Polsek) Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
“Rasulullah Muhammad SAW telah dengan sangat gamblang menjelaskan dan mencontohkan bagaimana metode atau thariqah dalam berdakwah atau berjuang bagi tegaknya Islam. Di sana sama sekali tak disebutkan bolehnya membunuh diri sendiri,” ujar Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) kepada Mediaumat.id, Kamis (8/12/2022).
Walhasil, bom bunuh diri semacam itu sama sekali tidak menunjukkan sebuah perjuangan. “Ini bukti yang bersangkutan (pelaku bom bunuh diri) tidak paham agama. Sama sekali tidak menunjukkan sebuah perjuangan,” jelasnya.
UIY juga menegaskan, kejadian tersebut sama sekali tidak bisa dan tidak boleh dihubungkan dengan Islam. “Peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanya Anyar sama sekali tidak bisa dan tak boleh dihubungkan dengan apa yang mereka katakan sebagai radikalisme dalam Islam,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Islam melarang sangat keras membunuh orang lain tanpa hak (tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariah), apalagi membunuh diri sendiri. Membunuh satu manusia tanpa hak digambarkan bagaikan membunuh seluruh manusia yang ada.
Menurut UIY, hidup adalah pangkal amal. Selama masih hidup, orang masih bisa beramal shalih. Yang salah masih bisa diperbaiki. Yang sudah benar, bisa ditingkatkan.
Oleh karena itu, kata UIY, Islam mengajarkan untuk menjaga nyawa, dan menghindarkan segala sesuatu yang mengancam nyawa orang lain, apalagi nyawa dirinya sendiri. Begitulah Islam mengajarkan untuk menghargai nyawa manusia. “Orang yang membunuh dirinya sendiri akan kekal di neraka,” pungkasnya.[] Agung Sumartono