Mediaumat.info – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menilai, tuntas tidaknya penanganan kasus tindak pidana korupsi lebih karena kepentingan-kepentingan politik.
“Tapi lebih karena kepentingan-kepentingan politik,” ujarnya dalam Focus to The Point: Korupsi Tambang, Mereka Berpesta Rakyat Menderita, Senin (13/5/2024) di kanal YouTube UIY Official.
Tengoklah pengungkapan kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah tahun 2015-2022 yang melibatkan banyak pihak, ternyata belum menyentuh ‘pemain utama’. Padahal telah mengakibatkan kerugian perekonomian negara hingga Rp271 triliun.
Dengan kata lain, meski Kejaksaan Agung RI menetapkan tersangka hingga 21 orang (detik.com 29/4), diungkap tidaknya kasus ini sampai tuntas hingga menyentuh induk korupsi, tetap saja tergantung kemauan politik penguasa.
Sementara, dari kerugian tersebut, jelas yang sesungguhnya menderita adalah rakyat. “Pasti rakyat! Belum lagi kerugian ekonomi,” tegasnya, yang berarti hasil dari sektor pertambangan timah yang semestinya bisa dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan rakyat misalnya, pada faktanya hanya untuk kesejahteraan segelintir orang.
Menurut UIY, kepemilikan SDA yang ada di Indonesia mulai dari hasil bumi seperti minyak bumi, emas, nikel, dsb., pada dasarnya milik bersama seluruh rakyat, tidak boleh kemudian dikuasai oleh individu, swasta terlebih asing.
Tebang Pilih
Artinya pula, jika betul-betul ingin memberantas tindak pidana korupsi, pemerintah seharusnya menindak semua yang terlibat, tidak justru terkesan tebang pilih.
Apalagi kalau sampai pada level sebut saja pejabat tertentu, tahapan penyelidikan kemudian tidak dilakukan. Padahal penyelidikan merupakan tindakan tahap pertama permulaan dari penyidikan untuk menjerat seseorang menjadi tersangka.
“Inilah yang membuat akhirnya korupsi di sektor sumber daya alam (SDA) itu tidak pernah berhenti, bahkan yang ada, tendensinya makin menjadi-jadi,” imbuhnya.
Lebih jauh, UIY pun mempertanyakan kenapa yang ditindak hanya sektor timah, tidak dengan barang tambang lain. “Bukankah barang tambang di negeri ini bukan hanya timah, ada batubara dan sebagainya?” imbuhnya.
Tak ayal, selain pengungkapan kasus korupsi bukan merupakan hasil kinerja luar biasa, publik lebih percaya bahwa memang ada pesanan politik yang ingin mengungkap atau tidak suatu kasus korupsi.
“Diungkap, karena bertentangan dengan kemauan politik penguasa, tidak diungkap jika itu sesuai dengan kemauan politik penguasa,” pungkasnya. [] Zainul Krian
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat