UIY: Islam Tidak Boleh Jadi Alat Komoditas Politik!

Mediaumat.id – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menyatakan Islam tidak boleh menjadi alat komoditas politik.

“Kita memang tidak setuju dengan politisasi Islam. Mengapa? Karena Islam itu agama yang tidak boleh dijadikan sebagai alat atau komoditas politik,” ungkapnya dalam program Prespektif: Lagi!! Kampanye Tolak Politik Identitas, Khilafah, Radikalisme, Intoleransi, dan Terorisme??!! di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data, Senin (8/5/2023).

Jadi, sarannya, kalau ingin menampakkan diri sebagai seorang Muslim itu bagus. Tapi, jangan sampai menampakkan diri sebagai seorang Muslim, pakai kopiah, pakai kerudung, sekadar menggunakan itu semua untuk kepentingan politik, politik kekuasaan. Setelah berkuasa pun, sama sekali tidak peduli Islam.

“Persoalannya kan di situ, karenanya, maka kita itu menyerukan Islam bersatu dengan politik,” ujarnya.

Sebab, menurutnya, politik hari ini itu sudah berkembang liar. Politik ini, hari ini itu telah menjadi politik transaksional, politik material, yang sama sekali tidak mengindahkan apa yang disebut dengan etika, peraturan, perundang-undangan, kedaulatan, prinsip hukum, dan segala macam tidak diindahkan.

Ia pun mengungkapkan bukti ketika ada aturan yang bertentangan dengan kepentingan politik, maka aturannya diganti. Bukan kepentingannya yang disesuaikan mengikuti aturan.

“Contohnya yang paling nyata kasus rektor UI yang merangkap komisaris itu. Kan nggak boleh dia merangkap komisaris. Lalu apa yang dilakukan, bukannya dia dicopot komisarisnya, aturannya diganti untuk memudahkan dia menjadi komisaris,” pungkasnya.[] Wafi

Share artikel ini:

View Comments (1)

  • Yang gembar gembor "anti politik identitas" justru menggunakan untuk kepentingan politiknya sendiri : FAKTA membuktikan : PKI bikin ormas ICHWANUL MUSLIMIN, PNI/PDIP membentuk JAMIATUL MUSLIMIN (JAMUS), GOLKAR membuat MDI (MAJELIS DAKWAH INDONESIA)
    Juga partai - partai kecil lainnya bermunculan bentuk ormas yang berlebel islami.
    Sedangkan Islam sendiri tidak melarang muslim berpolitik, dan tidak melarang kemungkinan untuk berperang. Kita tidak boleh dibohongi oleh Partai yang menggunakan ormas berlebel islam untuk menipu dengan mengibuli ummat Islam.