Mediaumat.info – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menyampaikan bahwa hikmah diwajibkannya berpuasa adalah untuk menjadikan umat Islam semakin bertakwa.
“Hikmah puasa diwajibkan oleh Allah SWT adalah untuk menjadikan kita semakin bertakwa seperti disampaikan oleh Imam Ali yang dikutip oleh Syaikh Thaha Abdullah Hafifi dalam kitab Ahlu ar rahmah yang menyebutkan perwujudan orang bertakwa adalah takut kepada Allah yang Mahagagah atau (Maha)mulia,” ujarnya dalam Live: Hakekat Idul Fitri dan Taqwa: Taqwa Negara, Gimana? di kanal YouTube UIY Official, Ahad (7/4/2024).
Selain takut kepada Allah yang Mahagagah, UIY menambahkan bahwa orang bertakwa harus mengamalkan apa yang diturunkan Allah SWT di dalam Al-Qur’an serta mempersiapkan diri untuk menghadapi hari pergantian atau kematian. Selain itu juga ridha terhadap apa yang telah diberikan Allah SWT meski sedikit.
“Orang yang bertakwa itu takut kepada Allah SWT,” ujarnya.
Pada kitab Al-Fikru al-Mustanir, jelas UIY, disebutkan ada empat macam takut. Pertama, takut yang wajar atau semestinya ada seperti takut menyetir mobil tanpa rem di tengah hujan dan jalan licin penuh oli.
Kedua, takut yang tidak boleh ada seperti takut karena kesalahan penginderaan misalnya takut berjalan tengah malam karena tampak olehnya itu bayang-bayang yang dikiranya hantu padahal sebenarnya itu bayang-bayang daun yang ditiup oleh angin.
Ketiga, takut yang harus ada yaitu takut kepada Allah SWT. Keempat, takut yang semestinya tidak ada yaitu takut karena membayangkan sesuatu yang belum terjadi seperti takut berjuang nanti kariernya terhambat atau rezeki dan bisnisnya tidak berkembang.
“Dari empat jenis takut itu ada satu takut yang semestinya ada yaitu kepada Allah SWT. Takut ini akan mendorong orang untuk mengamalkan apa yang diturunkan Allah SWT. karena itu sebenarnya memang takwa yang dibicarakan di dalam konteks puasa. Ini sangat nyambung dengan Al-Qur’an sebagai tema besar kedua di dalam bulan Ramadhan,” bebernya.
UIY menandaskan, takwa yang diharapkan muncul pada diri seorang Muslim yang berpuasa di bulan penuh berkah itu adalah punya koneksi yang sangat terat dengan Al-Qur’an sebagaimana dirumuskan oleh Imam Ali yaitu ada kesediaan baginya untuk mengamalkan apa yang ada di dalam Al-Qur’an itu dan menyiapkan cara menyongsong kematian yang terbaik.
“Ditambah lagi disebutkan dalam sebuah hadits, dikatakan orang yang paling cerdas itu adalah orang yang paling banyak ingat akan kematian dan paling banyak persiapannya untuk menyongsong kematian,” pungkasnya. [] Erlina
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat