Mediaumat.news – Cendekiawan Muslim dan Inspirator Hijrah Nasional Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) mengungkap alasan umat Islam harus berhijrah dan istiqamah dalam berhijrah yakni untuk mewujudkan iman dan takwa.
“Sejauh mana kita mempunyai kesadaran untuk berhijrah, harus berhijrah, terus berhijrah, tidak bisa tidak harus berhijrah dan istiqamah dalam berhijrah, itu sangat tergantung pada seberapa besar kita memiliki kesadaran tentang pentingnya posisi baru ini. Kalau kita coba sederhanakan yang kita hijrahi itu adalah perkara yang sangat penting. Apa itu? Ya kita punya agama ini. Iman dan takwa ini,” tuturnya kepada 150 ribu lebih pemirsa acara Hijrah Bareng-Bareng yang diselenggarakan oleh Komunitas Pecinta Hijrah, Rabu (11/8/2021) secara daring.
Menurutnya, iman dan takwa itulah yang akan menentukan posisi umat Islam di hadapan Allah SWT. “Allah sendiri mengatakan: inna akramakum ‘indallahi atqaakum (Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa). Jadi satu-satunya penentu posisi itu, tidak ada yang lain,” ujarnya.
“Bukan roman muka kita, bukan pangkat derajat, ilmu dan kekayaan,” imbuhnya.
Selain itu, UIY juga mengingatkan alasan umat Islam untuk berhijrah karena menentukan posisinya nanti di akhirat. “Berulang kali kita ingatkan bahwa posisi di akhirat itu hanya ada dua. Apa kita akan menjadi bagian dari ashabul yamin (golongan kanan) atau ashabul shimal (golongan kiri)? Kita tentu tidak ingin menjadi bagian dari ashabul shimal ai ashabunnar (penghuni neraka). Kita tidak ingin. Karena ini disebut oleh Allah sebagai bi’sal mashir (seburuk-buruk tempat kembali). Kita semua tentu ingin menjadi bagian dari ashabul Yamin ai ashabul jannah (penghuni surga). Karena ini disebut oleh Allah sebagai ni’mal mashir (sebaik-baik tempat kembali),” jelasnya.
“Nah apa jaminannya? Juga hanya satu tadi itu. Iman dan takwa,” tegasnya.
Oleh sebab itu, menurut UIY, persoalan iman dan takwa ini sangat penting. “Sedemikian pentingnya sampai-sampai misalnya ketika Rasulullah SAW dimintai nasehat oleh seorang sahabat. Nabi memberikan nasehat pendek. Ittaqillah hai tsumma kunta (bertakwalah kamu di mana pun kamu berada). Karena itu memang hal yang paling penting. Kemudian ketika Allah menyebut ketika kita ingin mencari bekal maka Allah mengatakan sebaik-baik itu adalah takwa. Dalam khotbah Jumat wajib khatib itu memberi wasiat bagi diri dan jamaah dengan wasiat takwa. Dan itu tidak boleh ketinggalan,” bebernya.
“Dan ketetapan itu sudah dipraktikkan sejak 1400 tahun yang lalu dan tidak berubah sampai ini hari dan sampai nanti. Takwa,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it