UIY: Hal Terpenting dari Pemimpin, Memberikan Perspektif Visi Misi
Mediaumat.id – Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) menyampaikan hal terpenting dari seorang pemimpin adalah memberikan perspektif dalam hal visi dan misi.
“Jadi hal penting dari seorang pemimpin itu adalah dia memberikan perspektif itu kalau bahasa sekarang itu menyampaikan visi misi,” ujarnya dalam acara Focus to The Point: Rakyat Sambat, Pemimpin Curhat, Senin (21/8/23) di kanal YouTube UIY Official.
Alasannya, menurut UIY, karena seorang pemimpin harus mampu membawa rakyatnya melaju ke depan. Dan, ke mana rakyat harus melaju? “Tentu sesuai dengan arahan dari pemimpin dan arahan pemimpin itu tampak dari apa yang menjadi visi misi dan perspektifnya,” tuturnya.
Yang terpenting, menurutnya, adalah prespektif tentang penyempurnaan agama ini (Islam). “Maka Nabi SAW mengatakan bahwa menyampaikan wahyu pada hari itulah disempurnakan nikmat dan agama karena Allah juga ridha Islam itu sebagai agama,” ungkapnya.
Hal itu, lanjutnya, merampungkan bahwa sebagai seorang Muslim harus mengikuti sistem yang mengikuti risalah Islam. “Dan apa saya kira, hal seperti ini itu sangat penting bahkan kemudian Nabi SAW juga memberikan satu pandangan tentang bagaimana seorang itu harus berubah,” bebernya.
Ia menyampaikan seperti halnya Nabi SAW di dalam Haji Wada’. “Bahwa orang yang berhijrah itu orang-orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah penting sekali, sebagai seorang pemimpin jika pemimpin tidak memberikan itu sebenarnya dia bukan seorang pemimpin dia seorang administrasi atau seorang manusia, kalau saya bilang mandor, hanya mengerjakan hal-hal teknis itu,” katanya.
Jadi, lanjutnya, pemimpin itu seperti mengajak berjalan, jika tidak ada ukuran dan pegangan inilah yang membuat masyarakat menjadi kacau.
“Karena negara dalam hal ini kepala negara tidak pernah menunjukkan secara form (bentuk) apa sih sebenarnya sistem nilai atau tolak ukur yang harus dipegang? Apa itu? Apa sih sebenarnya? Kalau yang ditujukan selama ini kan hanya manfaat, selalu bolak-balik bicara investasi,” cetusnya miris.
Maka, bebernya, negeri ini kehilangan karakter, mengutip dari ungkapan, if you lose your money, you lose nothing, kalau kau kehilangan uang itu sebenarnya nggak kehilangan apa-apa, but if you lose your character… kau akan jadi kehilangan segala-galanya.
“Sebenarnya meskipun mungkin infrastruktur bagus jalanan bagus tapi kalau karakter orang enggak ada, bangsa enggak punya karakter, apa yang bisa dibanggakan?” pungkasnya.[] Setiyawan Dwi