UIY Beberkan Cara Umat Islam Bisa Bangun Kekuatan Politik Sendiri

 UIY Beberkan Cara Umat Islam Bisa Bangun Kekuatan Politik Sendiri

Mediaumat.info – Menyikapi realitas umat Islam saat ini yang hanya menjadi objek dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat, Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) beberkan agar umat Islam bisa menjadi subjek atau kekuatan kebijakan politik baik di dalam maupun luar negeri sendiri.

“Karena itulah jika ditanya kapan kita bisa menghentikan diri kita menjadi objek lalu berubah diri kita menjadi subjek, pertama tentu saja adalah perubahan mindset,” ujarnya dalam Focus to The Point dengan tajuk Trump Jadi Presiden, Dunia Islam Makin Terancam? di kanal YouTube UIY Official, Sabtu (30/11/2024).

Sebenarnya, lanjutnya, mindset subjek itu sudah diletakkan di awal sekali, bahwasanya di dalam Al-Qur’an, Allah mengatakan kepada umat Islam ini sebagai Kuntum khaira ummatin (kalian umat yang terbaik).

“Tempat objek itu tidak pernah disebut sebagai kelompok yang terbaik, ya itu pasti dia kelompok namanya objek dia menjadi pecundang gitu, kalau dia kelompok yang terbaik maka dia pastilah subjek,” jelasnya.

Karena itulah yang pertama kata UIY, harus melakukan sebuah perubahan yang sangat mendasar di dalam mindset, bahwa umat Islam ini adalah kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nāsi (kaliana dalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia).

“Kalau khair ummah (umat terbaik), pertanyaannya kemudian bagaimana kita bisa mewujudkan diri sebagai khair ummah?” jelasnya.

Di lihat dari sejarah umat Islam yang sudah terbukti terwujud, kata UIY, ada tiga titik penting. Pertama, umat Islam akan menjadi khair ummah, ketika umat Islam itu bersatu.

“Umat Islam bersatu lalu (kedua) di dalamnya umat itu diatur hidupnya, masyarakatnya, segala aspek kehidupannya itu dengan risalah ini, dengan syariat Islam itu,” bebernya.

Kemudian yang ketiga, lanjutnya, di bawah kepemimpinan yang sangat jelas yaitu kepemimpinan yang memang mendedikasikan diri untuk terwujudnya khairu ummah, itulah imam, amirul mu’minin, atau khalifah.

“Nah, sejarah kegemilangan peradaban Islam itu adalah sejarah dengan titik penting ini tidak pernah kita temukan sejarah kegemilangan Islam kecuali pasti di dalamnya ada tiga titik penting ini,” tuturnya.

Karena itu, cetusnya, jika sekarang umat Islam ingin kembali menjadi khair ummah, sebagaimana yang pernah tertjadi di masa lalu, tiga titik ini harus dikembalikan.

“Selama kita menghindar dari tiga titik ini maka selama itu pula kita tidak akan mungkin menjadi subjek kita akan terus-menerus menjadi objek,” ujarnya.

Sistem

UIY juga beberkan, umat Islam akan tetap menjadi objek jika sistem yang dipakai itu adalah sistem kapitalis.

“Pasti kita akan kalah dengan rajanya kapitalis gitu, bagaimana kita tidak menjadi objek kalau kita ini tidak pernah bersatu ketika kita tidak bersatu kita tidak memiliki kekuatan yang menjadi subjek itu memiliki kekuatan?” jelasnya.

Amerika Serikat (AS), lanjutnya, berani menjadi subjek karena AS memiliki kekuatan ekonomi, kekuatan politik, militer, teknologi, dan macam-macam lainnya.

“Nah, kita akan memiliki kekuatan kalau kita bersatu dan persatuan itu hanya mungkin bila ada institusi dan pemimpinnya itulah khilafah dan khalifah itu, jadi ke sana mustinya,” lanjutnya.

Persatuan itulah, pungkasnya, yang harus dipahami oleh umat agar muncul keinginan untuk meraih kembali titik subjek.[] Setiyawan Dwi

 Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *