UIY: Andai Energi Amalan Sunah Juga Diarahkan untuk Perkara Wajib Tegaknya Khilafah

Mediaumat.info – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) membayangkan andai energi untuk melakukan perkara sunah yakni amalan 10 hari terakhir bulan Ramadhan oleh jamaah di Makkah dan Madinah yang demikian besar sekaligus mahal itu diarahkan pada perkara wajib yakni perjuangan bagi tegaknya kembali kehidupan Islam melalui penerapan syariah secara kaffah di dalam khilafah tentu akan memberikan hasil yang luar biasa.

“Andai energi sunah itu juga diarahkan pada perkara-perkara wajib yang saya sebut tadi, maka 10 hari terakhir bulan Ramadhan di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan masjid-masjid lain di seluruh dunia akan menjadi tempat training yang luar biasa bagi umat dengan hasil yang luar biasa,” ujarnya dalam rilis video yang diterima media-umat.info, Senin (8/4/2024).

Menurut UIY, penting untuk direnungkan secara mendalam, amalan apa pun di luar puasa Ramadhan itu sendiri. Dan semangat luar biasa yang ditunjukkan oleh jamaah umrah dari berbagai belahan dunia dalam melaksanakan shalat Tarawih yang sangat panjang, Qiyamul Lail dengan doa yang sangat menggetarkan, beritikaf penuh selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, membaca Al-Qur’an, memberikan buka atau iftar kepada orang yang berpuasa dan sebagainya adalah amalan sunah.

UIY menyayangkan, ketika energi tersebut hanya berhenti di amalan sunah itu saja, maka sehebat apa pun itu, pengaruh dan manfaatnya akan sangat terbatas pada konteks personal dan akan berhenti di ujung bulan Ramadhan saja.

Oleh karena itu, kata UIY,  andai energi untuk melakukan perkara sunah yang demikian besar sekaligus mahal, karena diperlukan dana untuk transportasi, hotel, makanan serta untuk berbagai macam keperluan selama di tanah suci yang biasanya saja di bulan Ramadhan harganya meningkat tajam itu, juga diarahkan untuk melaksanakan perkara wajib yang diperjuangkan bagi tegaknya kembali kehidupan Islam melalui penerapan syariah secara kaffah di dalam khilafah tentu akan memberikan pengaruh yang amat dahsyat.

Tapi jika tidak, UIY mengingatkan, umat Islam harus bersiap menyaksikan kembali pemandangan serupa di Makkah dan Madinah yang setiap tahun jutaan jamaah dari seluruh dunia mengharap fadillah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, tapi di saat yang sama sekaligus menjumpai pemandangan yang menyedihkan di tengah umat berupa penindasan, penjajahan, kezaliman, ketidakadilan, penistaan, kerusakan moral dan sebagainya yang terus terjadi.

“Seperti yang kita saksikan di Palestina, Jalur Gaza khususnya dan di berbagai tempat lain termasuk di negeri kita,” pungkasnya. [] Agung Sumartono

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: